KABARSEMBADA.COM, GUNUNGKIDUL – Pemerintah Kabupaten Gunungkidul resmi meluncurkan program pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) sebagai solusi atas persoalan air bersih yang selama ini menjadi tantangan di wilayah pesisir selatan DIY. Kolaborasi apik antara Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) dan PDAM Tirta Handayani ini ditandai dengan kick off proyek SPAM di Padukuhan Gesik, Kalurahan Songbanyu, Kapanewon Girisubo, Jumat (9/5/2025).
Program ini diguyur Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai total Rp6,1 miliar yang tersebar di berbagai titik di Gunungkidul. Khusus di Songbanyu, proyek SPAM mendapatkan alokasi Rp1,4 miliar.
“Proyek ini mencakup jaringan perpipaan di Padukuhan Putat, Songbanyu, dan Girisubo. Total akan dibangun sambungan rumah (SR) sebanyak 260 unit dengan panjang jaringan pipa mencapai 3 kilometer,” jelas Kepala DPUPKP Gunungkidul, Rakhmadian Wijayanto.
Distribusi sambungan rumah terbagi di beberapa titik, yaitu Padukuhan Putat sebanyak 15 SR, Padukuhan Gesik 22 SR, Padukuhan Joho 12 SR, dan Kalurahan Tileng 101 SR. Setiap satu SR diperkirakan mampu melayani hingga lima kepala keluarga.
Pekerjaan fisik dimulai sejak 21 April dan dijadwalkan selesai pada 18 Agustus 2025. Namun, proyek ini juga memiliki masa pemeliharaan selama enam bulan. Jika terjadi kerusakan dalam periode itu, warga diperbolehkan mengajukan keluhan untuk perbaikan.
Menariknya, meski anggaran infrastruktur lain seperti jalan dan jembatan mengalami efisiensi dari pusat, proyek SPAM di Gunungkidul tetap berjalan tanpa pengurangan anggaran.
“Ini jadi berkah tersendiri bagi kami, karena program SPAM tetap mendapat alokasi penuh di tengah efisiensi anggaran nasional,” tambah Rakhmadian.
Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, turut hadir dalam kegiatan tersebut. Ia menyambut baik langkah kolaboratif ini dan berharap keberadaan SPAM bisa benar-benar dirasakan manfaatnya oleh warga.
“Air adalah kebutuhan pokok setiap makhluk hidup. Melalui DAK 2025 ini, kita bisa mengintervensi 147 saluran rumah tangga di Songbanyu, Tileng, dan Hargosari. Harapannya, proyek ini berkelanjutan dan semakin merata di seluruh Gunungkidul,” ujar Bupati Endah.
Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara instansi daerah dalam menjawab kebutuhan dasar masyarakat, terutama ketersediaan air bersih yang masih menjadi tantangan di wilayah dengan kondisi geografis menantang seperti Gunungkidul. (*)
Tinggalkan Balasan