Waspada Tanpa Panik, Bantul Siaga Hadapi Potensi Kembalinya Covid-19

KABARSEMBADA.COM, BANTUL – Meski belum ditemukan kasus positif Covid-19 di wilayahnya, Pemerintah Kabupaten Bantul melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) terus meningkatkan kesiapsiagaan terhadap ancaman gelombang baru pandemi. Hal ini merespons tren peningkatan kasus Covid-19 yang mulai muncul di beberapa negara.

“Kondisi Bantul saat ini masih aman, belum ada laporan kasus positif. Tapi kami tetap siaga dan seluruh fasilitas layanan kesehatan telah kami instruksikan untuk memperketat pengawasan,” tegas Samsu Aryanto, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Bantul, Kamis (5/6/2025).

Melalui surat edaran resmi, Dinkes Bantul meminta rumah sakit, puskesmas, dan klinik untuk waspada terhadap pasien dengan gejala yang menyerupai Covid-19. Termasuk gangguan pernapasan, batuk, sesak napas, diare, dan pusing, terutama bagi yang baru saja kembali dari perjalanan internasional.

“Bila ada kasus dengan gejala ringan dan terkonfirmasi positif, pasien bisa isolasi mandiri di rumah. Namun untuk gejala berat, wajib dirujuk ke rumah sakit yang memiliki ruang isolasi,” jelas Samsu.

Fasilitas Isolasi dan PCR Masih Siap Digunakan

Saat ini, ruang isolasi khusus masih tersedia di RSUD Panembahan Senopati dan RS Saras Adyatma, dua rumah sakit rujukan yang sebelumnya menjadi garda terdepan penanganan Covid-19. Fasilitas dan peralatan seperti alat pelindung diri (APD) dan laboratorium PCR di Labkesda Bantul juga masih aktif dan siap digunakan.

“Kami juga memperkuat upaya edukasi masyarakat melalui puskesmas dan klinik. Tujuannya agar masyarakat tetap waspada, tapi tidak panik,” tambahnya.

Dinkes Bantul mengingatkan warga untuk kembali menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), seperti rajin mencuci tangan, menggunakan masker di tempat umum atau ruang tertutup, serta menjaga jarak saat berada di kerumunan.

“Jika ada gejala mengarah ke Covid-19, segera lapor ke fasilitas kesehatan terdekat. Tim puskesmas juga akan melakukan tracing jika diperlukan,” ujar Samsu.

Meski beberapa negara mengalami lonjakan kasus, hingga kini Dinkes Bantul belum menerima laporan resmi dari Kementerian Kesehatan terkait keberadaan varian baru atau tingkat keganasannya. Namun, seluruh skenario penanganan darurat telah disiapkan.

“Kami sudah berkoordinasi lintas sektor untuk memastikan kesiapan, mulai dari layanan medis hingga edukasi masyarakat. Semua langkah preventif kami tempuh demi menjaga keselamatan warga Bantul,” terangnya. (*)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *