KABARSEMBADA.COM, YOGYAKARTA – Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, mengajak warga untuk kembali menggiatkan gerakan Segoro Amarto (Semangat Gotong Royong Agawe Majune Ngayogyokarto), khususnya dalam pengelolaan sampah. Ajakan ini disampaikan dalam Safari Subuh di Masjid Roudlotul Jannah, Jalan Prapanca No.65, Gedongkiwo, Kemantren Mantrijeron, Kota Yogyakarta, Minggu (16/3/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Hasto menekankan pentingnya pengelolaan sampah mulai dari rumah tangga. Ia juga mengapresiasi inisiatif pemerintah kelurahan yang mengadakan lomba kebersihan untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam mengurangi sampah di Kota Yogyakarta.
“Mari bersama-sama mengelola sampah dari rumah. Pemerintah melalui kelurahan juga menggalakkan lomba kebersihan agar upaya pengurangan sampah semakin maksimal,” ujar Hasto.
Selain itu, ia mengimbau warga untuk bergotong royong membersihkan lingkungan sebelum Hari Raya Idul Fitri. Tidak hanya itu, ia juga meminta pihak sekolah untuk melakukan aksi bersih-bersih, tidak hanya di dalam lingkungan sekolah, tetapi juga hingga 200 meter ke luar area sekolah.
“Kami menghimbau agar warga dapat meminimalisir jumlah sampah yang dibuang, sehingga sampah yang diangkut para penggerobak dan dikirim ke depo terdekat dapat terpilah dengan lebih baik,” tambahnya.
Bebas Retribusi Sampah bagi Masyarakat Kecil
Hasto mengungkapkan bahwa pemerintah tengah mengupayakan agar masyarakat kecil dibebaskan dari retribusi sampah. Namun, hal ini tidak berlaku bagi pelaku usaha seperti pemilik kos-kosan dan toko. Upaya ini akan diajukan ke DPRD Kota Yogyakarta untuk mendapatkan persetujuan.
“Kami ingin masyarakat kecil tidak terbebani dengan retribusi sampah. Kami akan mengajukan kebijakan ini ke DPRD agar bisa diterapkan dengan baik,” imbuhnya.
Selain pengelolaan sampah, Hasto juga mendorong warga untuk mempopulerkan usaha tahu di Kampung Gedongkiwo. Menurutnya, langkah ini dapat mendukung kemandirian ekonomi dan ketahanan pangan warga Yogyakarta.
“Tahu produksi lokal harus lebih dikenal. Kita harus bangga membeli dan mengonsumsi produk sendiri agar bisa berdikari dalam bidang ekonomi dan swasembada pangan,” ujarnya.
Bantuan untuk Masjid Roudlotul Jannah
Sementara itu, Takmir Masjid Roudlotul Jannah, Sumiran, menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh pemerintah. Bantuan tersebut mencakup dana rehab masjid sebesar Rp10 juta, 50 eksemplar buku, bantuan dari Baznas Kota Yogyakarta senilai Rp2 juta, Al-Qur’an dari Kementerian Agama Kota Yogyakarta, serta sabun kebersihan dari BPBD Kota Yogyakarta.
Sumiran juga menjelaskan bahwa meskipun Masjid Roudlotul Jannah terletak di wilayah kecil yang berdekatan dengan Sungai Winongo, warga setempat memanfaatkan selokan sebagai destinasi wisata Mina Julantoro Asri, yang turut meningkatkan daya tarik wisata Gedongkiwo dan mendorong perekonomian masyarakat sekitar.
“Terima kasih atas kehadiran dan bantuan Wali Kota Yogyakarta. Bantuan ini akan digunakan untuk pembangunan masjid serta pengelolaan kebersihan, sehingga lingkungan masjid tetap bersih dan mendukung pengurangan sampah,” pungkasnya.
Dengan adanya gerakan Segoro Amarto, diharapkan warga Yogyakarta semakin peduli terhadap kebersihan lingkungan serta mampu membangun kemandirian ekonomi melalui pemberdayaan usaha lokal. (*)
Tinggalkan Balasan