Viral Kurma Berbuah di Pagaralam Sumsel, Fenomena Langka yang Bikin Warganet Heboh

KABARSEMBADA.COM, PAGARALAM – Siapa bilang kurma cuma bisa tumbuh subur di Timur Tengah? Kota Pagaralam di Sumatera Selatan justru membuktikan sebaliknya. Baru-baru ini, sebuah unggahan di media sosial mendadak viral karena menampilkan pohon kurma yang berbuah lebat di halaman rumah seorang warga.

Pemilik pohon tersebut adalah Miko Ekasandi, warga Pagaralam yang kini jadi sorotan karena keberhasilannya menanam pohon kurma yang tak hanya tumbuh, tapi juga berbuah dengan subur, tanpa teknologi canggih atau rumah kaca.

Fenomena ini bikin masyarakat lokal penasaran. Bagaimana bisa tanaman khas daerah gurun justru beradaptasi dengan baik di dataran tinggi Sumatera?

Miko bercerita, awalnya ia hanya menanam biji kurma secara iseng. Namun siapa sangka, seiring waktu, pohon itu tumbuh tinggi dan mulai menunjukkan tanda-tanda berbuah. Sekarang, buahnya lebat dan jadi pusat perhatian warga sekitar. Bahkan beberapa pengunjung dari luar kota mulai berdatangan untuk melihat langsung.

“Awalnya cuma coba-coba, ternyata malah jadi serius,” ungkap Miko dalam rekaman video yang viral di media sosial, Jumat (18/4/2025).

Menurut sejumlah pengamat pertanian lokal, iklim Kota Pagaralam yang sejuk dan curah hujan sedang mungkin menjadi salah satu kunci sukses tumbuhnya pohon kurma di sana. Ketinggian wilayah ini juga dianggap mendukung adaptasi tanaman kurma yang biasanya sulit tumbuh di Indonesia tanpa perawatan khusus.

Keberhasilan ini membuka peluang baru di sektor agrowisata dan budidaya tanaman eksotis. Apalagi saat bulan Ramadan seperti sekarang, kurma jadi komoditas paling dicari.

Dengan semakin banyak orang tertarik, kawasan ini bisa dikembangkan menjadi destinasi wisata edukatif. Wisatawan bisa belajar langsung cara menanam kurma, mengenal jenis-jenisnya, hingga melihat langsung proses panennya.

“Kalau dikelola dengan baik, Pagaralam bisa jadi pelopor budidaya kurma di Indonesia. Apalagi sudah terbukti bisa tumbuh tanpa teknologi tinggi,” ujar seorang petani lokal Pagaralam yang juga mulai tertarik menanam kurma.

Meningkatnya kunjungan dan ketertarikan warga terhadap pohon kurma Miko menjadi sinyal bahwa perlu ada perhatian lebih dari pemerintah daerah. Dukungan dalam bentuk pelatihan budidaya, pembibitan, dan promosi wisata akan memperkuat potensi ini agar tak hanya berhenti di viral media sosial.

Kisah Miko Ekasandi membuktikan bahwa inovasi bisa lahir dari rasa penasaran dan keuletan. Siapa sangka, satu pohon kurma di halaman rumah bisa membawa semangat baru bagi warga Pagaralam. Bahkan membuka harapan akan wajah baru pertanian lokal yang lebih beragam dan menjanjikan.

Kalau selama ini kita mengenal kurma dari Timur Tengah, mungkin sebentar lagi kita bisa bilang, “Ini kurma asli Pagaralam,”. (*)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *