KABARSEMBADA.COM, SLEMAN – Tanggal 20 Mei bukan sekadar peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas), tetapi juga menjadi momen bersejarah bagi klub kebanggaan Sleman, PSS Sleman, yang tahun ini genap berusia 49 tahun. Semangat kebangkitan nasional kini sejalan dengan misi besar Super Elja untuk bangkit dari ancaman degradasi Liga 1 musim 2024/2025.
Peringatan ulang tahun kali ini terasa lebih emosional. Pasalnya, pada Sabtu (24/5/2025) mendatang, PSS harus menjalani laga krusial melawan Madura United di kandangnya, Stadion Gelora Bangkalan. Pertandingan ini akan menjadi laga penentu nasib PSS, apakah tetap bertahan di kasta tertinggi atau terdegradasi.
“Kami ingin menjadikan ulang tahun ke-49 ini sebagai pemicu semangat untuk menyelamatkan PSS dari degradasi,” ungkap Pieter Huistra, pelatih kepala PSS, Jumat (23/5/2025).
Meski wajib meraih kemenangan, nasib PSS tidak sepenuhnya berada di tangan sendiri. Jika Semen Padang, rival terdekat di papan bawah, mampu menahan imbang Arema FC, maka meski menang sekalipun, PSS tetap tersingkir karena kalah head-to-head. Kedua tim saat ini berpotensi sama-sama mengumpulkan 34 poin, namun Semen Padang unggul dalam pertemuan langsung.
“Kami harus menang dan berharap hasil dari pertandingan lain berpihak pada kami. Tapi fokus utama tetap pada kerja keras kami di lapangan,” tegas Huistra.
Sejak berdiri pada 20 Mei 1976, PSS Sleman telah tumbuh menjadi simbol identitas dan kebanggaan masyarakat Sleman. Dalam hampir lima dekade perjalanannya, klub ini tak hanya menorehkan sejarah di lapangan hijau, tetapi juga merawat nilai-nilai tradisional dan kecintaan lokal yang kuat.
“Selamat ulang tahun ke-49 untuk PSS Sleman. Ini bukan hanya klub, tapi warisan budaya yang harus dijaga. Saya bangga bisa menjadi bagian dari perjalanan ini,” ujar Huistra, pelatih asal Belanda berlisensi UEFA Pro.
Harapan terbesar sang pelatih adalah memberikan kemenangan sebagai kado ulang tahun bagi klub dan seluruh pendukung fanatiknya, Slemania dan Supermania.
“Semoga kemenangan di Bangkalan bisa menjadi hadiah terbaik. Tapi lebih dari itu, kami ingin membangun PSS yang lebih tangguh musim depan,” ucap Huistra penuh harap.
Dengan semangat Hari Kebangkitan Nasional dan ulang tahun ke-49, PSS Sleman ingin menutup musim dengan cerita manis. Misi bertahan di Liga 1 bukan sekadar ambisi, tapi sebuah perjuangan hidup-mati yang menyatukan klub, pemain, dan pendukung dalam satu semangat: berjuang hingga peluit akhir berbunyi. (*)
Tinggalkan Balasan