KABARSEMBADA.COM, YOGYAKARTA – Di balik keterbatasan ekonomi, Rofidah Nurhana Lestari (18) membuktikan bahwa kerja keras dan semangat belajar bisa membuka pintu menuju masa depan gemilang. Calon mahasiswa baru Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) asal Teguhan, Wonosari, Gunungkidul, ini berhasil lolos seleksi masuk UGM dengan beasiswa subsidi UKT 100 persen.
Menjelang dimulainya perkuliahan pada Agustus mendatang, Rofidah mengisi waktunya bekerja sebagai penjaga konter HP untuk membantu meringankan beban keluarga. “Musim hujan seperti sekarang, bapak kesulitan dapat penghasilan karena jerami tidak banyak dibutuhkan. Saya sadar kuliah butuh biaya, jadi saya berinisiatif untuk membantu,” ujar Rofidah, Jumat (6/6/2025).
Penghasilan Ayah Tak Menentu, Ibunda Ceritakan Perjuangan
Ayah Rofidah, Timbul Marsono (54), sehari-hari bekerja sebagai sopir truk pengangkut jerami untuk pakan ternak. Jerami ia kumpulkan dari desa lain dan dijual ke peternak di desanya. Namun saat musim hujan, permintaan menurun drastis.
“Kalau sedang sepi, saya cari barang rongsokan supaya bisa tetap bawa pulang uang,” ungkap Timbul.
Ibunda Rofidah, Darini (52), menambahkan bahwa suaminya harus berangkat sejak dini hari dan baru pulang malam hari jika jerami berhasil terjual habis. Pendapatan per bulan pun tak menentu, berkisar Rp 1,5 juta tergantung jumlah perjalanan.
“Sekali jalan bisa dapat sekitar seratus ribu. Tapi itu belum tentu tiap hari,” jelasnya.
Anak Mandiri dan Berprestasi
Di tengah keterbatasan, Rofidah tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan tekun. Ia terbiasa belajar hingga larut malam, bahkan hingga pukul 2 pagi saat menjelang ujian. Hasilnya, ia kerap meraih peringkat satu sejak SD hingga SMP.
Rofidah juga pernah menjuarai lomba menulis puisi dan karyanya dimuat dalam buku “Catatan Perjuangan” bersama Najwa Shihab. Ia menyebut semangat belajarnya tak lepas dari dorongan dan doa orang tuanya.
“Bapak dan ibu selalu bilang saya harus sekolah setinggi mungkin meski kondisi ekonomi sulit,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.
Ayahnya selalu menyemangatinya agar mendaftar kuliah dan yakin akan ada jalan, termasuk melalui beasiswa. “Bapak selalu bilang, pasti ada rezeki untuk kuliah. Saya percaya itu,” kenangnya.
Selain mendukung pendidikan, kedua orang tua Rofidah juga telah lama merawat kakaknya yang mengalami kelumpuhan sejak kecil hingga berpulang tahun lalu. “Selama 27 tahun ibu merawat kakak di rumah, bolak-balik ke rumah sakit,” ujarnya.
Ingin Bangun Pertanian Lewat Inovasi Teknologi
Rofidah memilih Program Studi Teknik Pertanian karena ingin berkontribusi langsung pada kemajuan sektor pertanian nasional. Ia berharap bisa bergabung dengan Kementerian Pertanian suatu hari nanti.
“Saya ingin membantu inovasi alat dan sistem pertanian supaya bisa meningkatkan produktivitas. Teknik pertanian menurut saya menarik karena ada aspek teknologinya,” ungkap Rofidah.
Rasa syukur pun tak henti ia ucapkan karena berhasil diterima di UGM dan mendapatkan subsidi UKT penuh. “Ini sangat membantu ekonomi keluarga saya,” tuturnya.
Sementara itu, sang ibu juga menyampaikan apresiasinya kepada kampus UGM. “Terima kasih kepada UGM yang sudah menerima anak saya dan memberikan beasiswa UKT 100 persen. Alhamdulillah, kuliah anak saya gratis,” kata Darini. (*)
Tinggalkan Balasan