KABARSEMBADA.COM, YOGYAKARTA – Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo kembali menggelar Safari Subuh di Masjid Assalam, Purwokinanthi, Kemantren Pakualaman, pada Sabtu (22/3/2025). Kegiatan ini disambut antusias oleh jamaah yang hadir untuk melaksanakan sholat subuh berjamaah sekaligus bersilaturahmi dengan jajaran pemerintahan.
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, turut membahas sejumlah isu kota, salah satunya pengelolaan sampah. Hasto mengapresiasi wilayah Pakualaman yang telah menjadi contoh dalam sistem transportasi sampah menggunakan gerobak transporter.
“Pakualaman menjadi percontohan karena warganya tidak membuang sampah langsung ke depo, melainkan melalui penggerobak,” ungkap Hasto.
Hasto juga mengimbau masyarakat untuk mengajak pemulung menjadi pemilah atau penggerobak sampah agar sistem pengelolaan lebih efektif. Ia menegaskan komitmennya untuk membersihkan depo sampah dalam 100 hari kerja pertama agar tidak ada lagi tumpukan sampah.
“Kami mohon agar tidak ada lagi yang membuang sampah di pinggir jalan,” tegas Hasto.
Selain sampah, Hasto menyoroti pentingnya kualitas air bersih. Ia menyarankan warga menggunakan air PDAM, mengingat banyak sumur di Kota Yogyakarta yang terkontaminasi bakteri E. coli dan berisiko bagi kesehatan. Sebagai solusi, biaya pemasangan awal PDAM yang semula Rp 1,6 juta kini diturunkan menjadi Rp 500 ribu.
Di bidang kesehatan, Wali Kota memastikan bahwa warga yang belum memiliki BPJS Kesehatan namun ber-KTP Kota Yogyakarta akan dibiayai melalui Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) untuk kelas 3. “Kami ingin memastikan seluruh warga mendapatkan akses layanan kesehatan yang layak,” kata Hasto.
Hasto berharap masyarakat terus mendukung program-program pemerintah agar layanan publik semakin baik dan kesejahteraan warga terus meningkat. “Kami mohon doa dan dukungan dari seluruh masyarakat,” terang Hasto.
Disisi lain,dalam kesempatan ini, Pemerintah Kota Yogyakarta memberikan berbagai bentuk bantuan guna mendukung aktivitas masjid. Bantuan tersebut meliputi dana Rp 10 juta dari Pemkot Yogyakarta, 50 buku dari Perpustakaan Kota, masing-masing Rp 2 juta dari Baznas Kota dan BPD DIY, serta lima mushaf Al-Qur’an beserta mukena dari Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta. Selain itu, BPBD Kota Yogyakarta turut memberikan bantuan berupa sabun kebersihan guna menjaga kebersihan lingkungan masjid.
Ketua Takmir Masjid Assalam, Iskandar, menyampaikan apresiasi atas bantuan yang diberikan. Menurutnya, dukungan ini sangat berarti dalam menunjang kegiatan masjid dan meningkatkan kenyamanan jamaah.
“Bantuan ini menjadi berkah bagi kami semua. Semoga masjid semakin makmur dan bermanfaat bagi umat,” ujar Iskandar.
Iskandar menambahkan bahwa Safari Subuh ini merupakan sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam memakmurkan masjid serta mempererat ukhuwah Islamiyah. Ia mengajak warga untuk terus menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan keagamaan dan sosial. Masjid Assalam sendiri memiliki sejarah panjang sejak berdiri pada tahun 1970-an. Awalnya, kawasan Pakualaman hanya memiliki satu masjid, sehingga warga berinisiatif membangun mushola yang kemudian berkembang menjadi masjid dengan fasilitas sholat Jumat. Pada 2013, dilakukan renovasi besar dengan membangun bangunan berbentuk joglo dari kayu jati senilai Rp 1 miliar. Saat ini, masjid masih dalam tahap pengembangan, termasuk rencana pembangunan serambi berbahan kayu jati berukuran 9 x 7 meter. (*)
Tinggalkan Balasan