KABARSEMBADA.COM, YOGYAKARTA – Inovasi digital mewarnai geliat ekonomi pasar tradisional di Kota Yogyakarta. Sebanyak 117 produk unggulan dari pedagang pasar rakyat kini bisa dibeli secara online lewat Beringharjo Official Store (BOS) di platform Tokopedia. Langkah ini menjadi tonggak baru dalam transformasi digital UMKM Jogja untuk menjangkau konsumen di seluruh Indonesia.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, Veronica Ambar Ismuwardani, menjelaskan bahwa Beringharjo Official Store merupakan toko digital bersama yang menampung produk-produk terkurasi dari para pedagang pasar rakyat, termasuk pelaku UMKM.
“Kami sudah mulai edukasi pedagang sejak beberapa tahun lalu agar go digital. Mulai dari peningkatan kualitas produk, kemasan, hingga foto dan konten promosi. Namun karena belum semua siap mandiri, BOS hadir sebagai afiliasi kolektif yang membantu mereka masuk ke pasar daring,” terang Vero saat peluncuran BOS di Pasar Beringharjo, Kamis (22/5/2025).
BOS saat ini resmi hadir di Tokopedia dan tengah merintis kemitraan dengan platform e-commerce besar lainnya seperti TikTok Shop dan Shopee. Bahkan, ke depan direncanakan kolaborasi dengan layanan dompet digital untuk memberikan cashback pembelian kepada konsumen.
“Produk-produk yang masuk ke BOS dipastikan telah lolos kurasi, mencerminkan khas Jogja, berkualitas, dan aman dikonsumsi jika berupa kuliner,” tambah Vero. “Ini juga menjadi bagian dari Quick Win digitalisasi pasar agar branding pasar rakyat semakin kuat.”
Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo memberikan apresiasi terhadap hadirnya Beringharjo Official Store. Menurutnya, langkah ini menjadi bentuk konkret dukungan Pemkot dalam mendorong omzet pedagang agar naik kelas.
“Kalau omzet meningkat sejak BOS hadir di marketplace, maka tujuan kita tercapai. Dinas Perdagangan harus terus mendampingi agar program ini memberi manfaat nyata,” ujar Hasto. Ia juga menekankan pentingnya menjaga branding Pasar Beringharjo, yang sudah lekat di benak wisatawan sebagai ikon belanja khas Jogja.
“Ke Jogja rasanya belum lengkap kalau belum ke Beringharjo. Maka identitas dan pelayanannya harus terus dijaga. Di pasar ini, ada semuanya: sembako, pakaian, kerajinan, bahkan karya seni. Mari ramaikan pasar rakyat,” imbuhnya.
Hasto juga menyebut bahwa pada bulan Agustus mendatang, 42 Wali Kota dari seluruh Indonesia direncanakan akan diajak berkunjung ke pasar rakyat Yogyakarta sebagai bagian dari promosi dan studi tiru.
Salah satu pedagang yang ikut tergabung dalam BOS, Ida, mengaku sangat antusias. Ia menjual sayuran segar dan produk awetan di area timur Pasar Beringharjo.
“Sudah pernah ikut pelatihan pengemasan juga. Semoga BOS bikin dagangan kami makin laris dan kami para pedagang makin sejahtera,” ucapnya penuh harap.
Beringharjo Official Store tidak hanya menjadi inovasi pemasaran, tetapi juga simbol bahwa pasar tradisional bisa selaras dengan kemajuan teknologi. Dengan produk yang terkurasi dan berkarakter lokal, BOS menjadi jembatan antara pasar rakyat dan pasar digital nasional. (*)
Tinggalkan Balasan