Pemkot Yogyakarta Dorong Nasionalisme Anak Lewat Program Parenting Kebangsaan, Target 20 Kelurahan dalam 100 Hari

KABARSEMBADA.COM, YOGYAKARTA – Pemerintah Kota Yogyakarta terus memperkuat nilai-nilai kebangsaan di kalangan generasi muda. Melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol), Pemkot meluncurkan inisiatif bertajuk Quick Win Parenting Kebangsaan, yang menyasar perwakilan dari 45 kelurahan se-Kota Yogyakarta.

Kegiatan yang berlangsung di Ruang Bima, Balaikota Yogyakarta, pada Jumat (11/4/2025) ini menjadi langkah konkret untuk membumikan semangat Pancasila, nasionalisme, dan demokrasi sejak dini melalui peran keluarga, khususnya orang tua.

Peran Keluarga Jadi Kunci Pembentukan Karakter

Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kota Yogyakarta, Siti Hafsah, menekankan pentingnya keterlibatan orang tua dalam membentuk karakter anak. Ia menyebut, kegiatan ini merupakan implementasi nyata dari salah satu dari 10 Program Pokok PKK, yakni Penghayatan dan Pengamalan Pancasila.

“Orang tua adalah pilar utama pendidikan karakter. Ketika anak sudah dibekali wawasan kebangsaan sejak kecil, maka mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang berbudi pekerti, memahami nilai-nilai Pancasila, dan menjunjung tinggi etika serta sopan santun,” ujar Siti Hafsah.

Ia juga mengingatkan bahwa tantangan keluarga di era digital sangat kompleks, sehingga perlu pendekatan yang lebih masif, bahkan hingga tingkat RT dan RW.

Diperkuat dengan Kartu SiKumbang, Ukur Wawasan Kebangsaan Anak

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkot Yogyakarta, Yunianto Dwi Sutono, menyebut Parenting Kebangsaan sebagai media penting dalam membangun jiwa nasionalis anak-anak. Dengan keterlibatan aktif keluarga, pendidikan karakter dapat dipupuk lebih dini dan berkelanjutan.

Sementara itu, Kepala Bakesbangpol Kota Yogyakarta, Nindyo Dewanto, mengungkapkan bahwa program ini turut dibarengi dengan pengenalan Kartu SiKumbang (Kartu Tumbuh Kebangsaan), sebagai alat untuk memantau perkembangan pemahaman kebangsaan anak.

“Hingga saat ini, Parenting Kebangsaan telah diterapkan di 13 dari total 45 kelurahan. Kami menargetkan peningkatan hingga 20 kelurahan dalam 100 hari kerja pertama Wali Kota dan Wakil Wali Kota,” jelas Nindyo.

Empat kelurahan yang dijadwalkan menggelar Parenting Kebangsaan pada Mei 2025 adalah Kelurahan Wirobrajan, Terban, Gedongkiwo, dan Semaki.

Apresiasi juga diberikan kepada para kader posyandu yang selama ini menjadi garda terdepan dalam mendampingi kegiatan sosial dan pendidikan karakter. Salah satunya datang dari Sutrisni, kader dari Kelurahan Klitren.

“Kami sangat mendukung kegiatan ini. Harapannya, pendidikan wawasan kebangsaan bisa menjangkau bukan hanya anak-anak, tapi juga orang tua. Di Klitren, program ini memang belum terlaksana, dan kami menantikan kehadirannya,” ujarnya penuh semangat.

Dengan menggandeng keluarga sebagai mitra utama dalam pendidikan karakter, Pemkot Yogyakarta berharap generasi masa depan tumbuh dengan fondasi nasionalisme yang kokoh. Program Parenting Kebangsaan menjadi bukti bahwa cinta Tanah Air dimulai dari rumah. (*)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *