KABARSEMBADA.COM, SLEMAN – Pemerintah Kabupaten Sleman menggelontorkan dana fantastis sebesar Rp 42,6 miliar untuk mempercepat perbaikan infrastruktur jalan di wilayahnya sepanjang tahun 2025. Langkah ini menjadi bentuk nyata komitmen Pemkab dalam menciptakan akses jalan yang aman, nyaman, dan layak pakai bagi masyarakat.
Dari total anggaran tersebut, Rp 10,6 miliar difokuskan untuk pemeliharaan jalan melalui metode tambal sulam atau patching. Menariknya, proses ini dikerjakan dengan sistem swakelola, artinya langsung ditangani oleh tenaga teknis dari Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Sleman.
“Kami sudah mulai menambal jalan berlubang sejak awal tahun dan semakin gencar menjelang Lebaran 2025,” ungkap Plt. Kabid Bina Marga DPUPKP Sleman, Suwarsono, saat ditemui di kantornya, Kamis (8/5/2025).
Beberapa titik yang telah menjadi sasaran patching tersebar di berbagai kecamatan. Antara lain adalah Jalan Nglengkong–Losari Wukirharjo (Prambanan), Jalan Jobohan Candiboko Bokoharjo (Prambanan), Jalan Bogem–Ngasem (Prambanan), Jalan Demangan–Mrican (Caturtunggal, Depok), Jalan Sendang–Babadan (Sendangtirto, Berbah), dan ruas-ruas di kawasan Cangkringan, Tempel, hingga Godean.
Rp 14,9 Miliar untuk Peningkatan Jalan Strategis
Selain pemeliharaan, DPUPKP Sleman juga menyasar peningkatan kualitas ruas jalan utama dengan kucuran dana sebesar Rp 14,9 miliar. Beberapa proyek besar tahun ini meliputi Jalan Ngawen–Kenteng (1.045 m), Jalan Kaliduren–Sumber (1.263 m), Jalan Padon–Minggir (851 m), dan Simpang Empat Umbulharjo Cangkringan.
“Peningkatan jalan ini untuk mendukung mobilitas masyarakat dan mengantisipasi lonjakan kendaraan di masa depan,” tambah Suwarsono.
Berdasarkan survei internal DPUPKP pada akhir 2024, total panjang jalan kabupaten di Sleman mencapai 699,5 km. Dari angka itu sepanjang 537,65 km (76,86%) dalam kondisi baik/mantap, sepanjang 150,6 km (21,53%) rusak ringan, dan sepanjang 11,25 km (1,61%) dalam kondisi rusak berat.
Guna menjaga kualitas infrastruktur, pemerintah juga menganggarkan Rp 8,5 miliar untuk pemeliharaan berkala di dua ruas utama. Yakni, Jalan Dayu–Krapyak (1,7 km) dan Jalan Jatirejo–Gondang Legi (1,0 km).
Bupati Harda: Perbaikan Jalan Adalah Bentuk Pelayanan Nyata
Bupati Sleman, Harda Kiswaya, menegaskan bahwa pembangunan dan perbaikan jalan menjadi bagian dari prioritas pembangunan daerah tahun ini. Tak hanya soal kenyamanan, jalan yang baik menjadi penopang keselamatan dan roda ekonomi warga.
“Kami ingin memastikan warga bisa beraktivitas dengan aman. Jalan yang baik adalah hak masyarakat, dan itu yang sedang kami wujudkan,” tegas Bupati Harda.
Harda juga mengajak masyarakat ikut berpartisipasi aktif dengan melaporkan kondisi jalan berlubang ke DPUPKP Sleman agar perbaikan bisa dilakukan lebih cepat dan tepat sasaran.
Langkah strategis ini diharapkan dapat menekan angka kecelakaan lalu lintas akibat jalan rusak, memperlancar distribusi logistik, dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal di berbagai sektor, termasuk perdagangan, pariwisata, hingga pertanian.
Dengan fokus pada pemeliharaan berkelanjutan dan peningkatan kualitas infrastruktur, Pemkab Sleman membuktikan keseriusannya dalam membangun daerah yang terhubung dengan baik dan layak huni bagi semua. (*)
Tinggalkan Balasan