KABARSEMBADA.COM, SLEMAN — Pemerintah Kabupaten (Pemkab Sleman) tengah mengupayakan solusi agar operasional PT Mataram Tunggal Garmen atau MTG yang terdampak kebakaran di Ngaglik dapat terus berjalan. Salah satu opsi yang dijajaki adalah pemindahan sementara proses produksi ke gedung milik PT Primissima.
Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, menyampaikan bahwa pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sleman guna menindaklanjuti rencana pemanfaatan fasilitas milik PT Primissima sebagai lokasi produksi sementara.
“Beberapa waktu lalu memang sudah ada komunikasi awal dengan pihak Primissima. Namun, hingga saat ini belum ada pembaruan informasi. Saya akan koordinasi lebih lanjut dengan Disperindag,” ujar Danang, Senin (9/6/2025).
Danang menegaskan pentingnya menjaga keberlangsungan lapangan pekerjaan bagi karyawan PT MTG. Relokasi sementara dinilai sebagai langkah strategis untuk mencegah pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat kebakaran.
“Prioritas kami adalah memastikan tidak ada tenaga kerja yang kehilangan pekerjaan. Masyarakat sangat bergantung pada sektor ini,” ujarnya.
Sambil menunggu proses relokasi, pabrik lama yang mengalami kebakaran tengah menjalani renovasi. Proses perbaikan diperkirakan akan memakan waktu cukup lama. Jika relokasi ke PT Primissima terealisasi, sejumlah persiapan teknis harus segera dilakukan agar produksi dapat kembali berjalan.
“Renovasi sedang berlangsung. Kalau relokasi ke Primissima disetujui, kegiatan industri bisa segera disiapkan di sana,” tambah Danang.
Kepala Disperindag Sleman, Mae Rusmi Suryaningsih, menyatakan bahwa opsi kolaborasi dengan PT Primissima masih dalam tahap awal. Namun, mengingat keduanya bergerak di industri tekstil dan garmen, relokasi dinilai memungkinkan.
“Bangunan Primissima punya kesesuaian fungsi karena sebelumnya juga digunakan untuk industri kain. Tapi ini masih proses awal dan belum final,” kata Mae.
Insiden kebakaran yang melumpuhkan operasional PT MTG terjadi pada Rabu dini hari, 22 Mei 2025. Menurut Kepala Satpol PP Sleman, Shavitri Nurmala Dewi, laporan kebakaran masuk ke Damkar sekitar pukul 03.00 WIB.
Tim pemadam mengalami kendala akses karena hanya satu unit mobil yang bisa masuk ke area pabrik. “Akses sangat terbatas, hanya satu mobil damkar yang bisa masuk langsung ke titik api,” jelasnya.
Sebanyak 13 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan dari berbagai wilayah, termasuk Sleman, UGM, Kota Yogyakarta, Magelang, hingga Kulonprogo, untuk mengendalikan api yang melalap pabrik garmen tersebut. (*)
Tinggalkan Balasan