KABARSEMBADA.COM, BANTUL – Pemerintah Kabupaten Bantul tengah mengusulkan pendirian Sekolah Rakyat untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) ke pemerintah pusat. Langkah ini menjadi lanjutan dari program Sekolah Rakyat tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) yang akan segera diresmikan di wilayah tersebut.
Kepala Dinas Sosial Bantul, Gunawan Budi Santoso, menyampaikan bahwa pengajuan sekolah alternatif ini masih dalam tahap asesmen. Salah satu lokasi yang diusulkan berada di Kalurahan Temuwuh, Kapanewon Dlingo, dan saat ini masih menunggu penilaian dari pemerintah pusat.
“Untuk tingkat SD dan SMP memang masih sebatas usulan. Pemerintah pusat masih melakukan asesmen. Belum ada kepastian waktu realisasinya,” ungkap Gunawan, Jumat (23/5/2025).
Sementara itu, Sekolah Rakyat untuk tingkat SMA yang berlokasi di Sonosewu, Kapanewon Kasihan, dipastikan akan dilaunching pada Juni 2025. Sekolah ini mulai membuka penerimaan siswa baru untuk tahun ajaran 2025/2026.
Gunawan mengungkapkan, antusiasme masyarakat terhadap program ini sangat tinggi. Terbukti dari jumlah pendaftar yang mencapai 326 orang, meski kuota penerimaan hanya dibatasi untuk 100 siswa.
“Proses seleksi akan dilakukan secara ketat dan transparan, dan tidak semua siswa berasal dari Bantul. Program ini bersifat terbuka untuk seluruh wilayah DIY,” jelas alumni Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) ini.
Gunawan juga menegaskan bahwa program Sekolah Rakyat ini sepenuhnya dibiayai oleh pemerintah pusat. Pemerintah Kabupaten Bantul belum ikut terlibat dalam konsolidasi anggaran maupun operasional sekolah tersebut.
“Semua masih ditangani langsung oleh pusat. Kami mendukung, tapi belum ada alokasi dana dari kabupaten,” jelas Gunawan.
Sekolah Rakyat adalah model pendidikan alternatif yang memberikan akses pendidikan berkualitas bagi siswa dari latar belakang kurang mampu. Program ini menjadi bagian dari upaya pemerintah pusat dalam menciptakan keadilan pendidikan di seluruh wilayah Indonesia. (*)
Tinggalkan Balasan