KABARSEMBADA.COM, BANTUL – Kalurahan Pleret, Kapanewon Pleret, Bantul meresmikan Pasar Sore Ramadan di Lapangan Kanggotan. Dalam kegiatan ini, panitia menggandeng BPD DIY melalui program Desa Preneur.
Kegiatan Pasar Sore Ramadan ini bertujuan untuk mendukung pelaku UMKM serta memperkenalkan transaksi digital kepada masyarakat. Dalam pasar ini, pengunjung dapat melakukan pembayaran menggunakan QRIS, sekaligus berkesempatan mendapatkan cashback hingga 50 persen dengan batas maksimal Rp10.000.
Lurah Pleret, Taufiq Kamal, menegaskan bahwa pihaknya ingin menjadikan Pasar Sore Ramadan sebagai agenda rutin yang tidak hanya sekadar tradisi tahunan, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi yang berkelanjutan bagi warga.
“Kami ingin pasar ini menjadi langkah strategis dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, khususnya bagi UMKM di Kalurahan Pleret. Harapannya, kegiatan ini bisa meningkatkan pendapatan pelaku usaha lokal,” ujar Taufiq dalam siaran persnya, Kamis (6/3/2025).
Selain mempromosikan transaksi digital, acara peresmian juga diisi dengan edukasi keuangan yang disampaikan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). OJK menekankan pentingnya pengelolaan keuangan yang bijak di tengah maraknya kasus investasi bodong dan pinjaman online ilegal.
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, mengungkapkan bahwa banyak warga yang menjadi korban investasi bodong maupun pinjol ilegal. Ia mengingatkan masyarakat agar lebih berhati-hati dalam mengelola keuangan dan tidak mudah tergiur dengan tawaran investasi yang menjanjikan keuntungan besar dalam waktu singkat.
“Saya sering menerima laporan terkait kasus pinjol dan investasi bodong yang meresahkan masyarakat. Ini seperti lingkaran setan yang berdampak luas. Saya mengimbau warga agar lebih waspada dan tidak tergoda investasi yang tidak jelas legalitasnya,” kata Abdul Halim.
Menurutnya, banyak masyarakat yang terjebak karena kurangnya pemahaman terhadap skema investasi yang sehat. Oleh sebab itu, edukasi dari OJK diharapkan bisa membantu masyarakat lebih memahami risiko finansial dan mencegah mereka terjerat dalam praktik pinjaman atau investasi ilegal.
“Banyak orang tertarik karena janji keuntungan cepat atau syarat pinjaman yang mudah, tetapi akhirnya terjebak dalam skema yang merugikan. Oleh karena itu, literasi keuangan seperti ini sangat penting agar masyarakat lebih cerdas dalam mengelola keuangan,” tambah Halim. Dengan adanya Pasar Sore Ramadan yang mendukung transaksi digital dan literasi keuangan, diharapkan masyarakat tidak hanya menikmati suasana pasar yang meriah tetapi juga mendapatkan manfaat ekonomi serta pengetahuan finansial yang lebih baik. (*)
Tinggalkan Balasan