Panen Raya Padi Dimulai, Gunungkidul Diprediksi Surplus Beras pada 2025

KABARSEMBADA.COM, GUNUNGKIDUL — Memasuki masa tanam kedua, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul optimistis produksi padi tahun ini akan kembali surplus. Panen raya sudah dimulai sejak akhir Mei dan diperkirakan berlangsung hingga Juli 2025, dengan total lahan siap panen mencapai 11.170 hektare.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Rismiyadi, menyebutkan panen padi sudah berlangsung di sejumlah wilayah seperti Kapanewon Semin, Ngawen, dan Playen. Ia menjelaskan, meski sempat ada serangan hama, kondisi pertanaman padi relatif baik dan hasil panen terbilang optimal.

“Hasil ubinan menunjukkan produksi mencapai 7,1 ton gabah kering giling per hektare,” jelasnya, Senin (16/6/2025).

Dengan capaian sementara sebesar 269.841 ton gabah kering giling, Gunungkidul telah memenuhi sekitar 85 persen dari target panen 2025 yang ditetapkan sebesar 290.000 ton. Rismiyadi pun yakin bahwa target tersebut akan tercapai, mengingat masih ada panen lanjutan hingga akhir Juli dan potensi panen bisa terjadi hingga tiga kali setahun.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Raharjo Yuwono, menambahkan bahwa produksi padi selama beberapa tahun terakhir menunjukkan tren fluktuatif. Tahun 2023, Gunungkidul mencatatkan produksi tertinggi dengan 306.415 ton gabah, namun angka itu turun signifikan pada 2024 akibat kemarau panjang dan pergeseran musim hujan.

“Untuk musim tanam pertama tahun ini, kondisi cuaca yang mendukung dan pengendalian hama yang efektif menjadi faktor utama keberhasilan panen,” ujar Raharjo.

Ia menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya menjaga stabilitas produksi demi memperkuat posisi Gunungkidul sebagai lumbung pangan di DIY. (*)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *