Waspada Penyakit Kulit dari Pakaian Bekas, Ini Tips Aman ala Dokter Spesialis UGM

KABARSEMBADA.COM, SLEMAN – Tren thrifting atau belanja pakaian bekas kian populer di kalangan anak muda. Selain harganya terjangkau, pilihan model yang unik jadi daya tarik tersendiri. Namun, di balik keuntungan tersebut, ada risiko kesehatan yang perlu diwaspadai.

Menurut dr. Adissa Tiara Yulinvia, Sp.DV., Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM), pakaian bekas yang tidak dibersihkan dengan benar berpotensi menjadi media penularan berbagai penyakit kulit.

“Pakaian bekas bisa saja mengandung bakteri, jamur, virus, parasit, atau zat iritan yang menempel dari pemilik sebelumnya. Jika tidak dicuci dengan baik, bisa memicu infeksi maupun reaksi alergi,” jelasnya dalam keterangannya, Kamis (8/5/2025).

Penyakit kulit yang bisa menular melalui pakaian bekas antara lain infeksi jamur, kudis (scabies), kutu, hingga dermatitis kontak akibat bahan kimia yang menempel. Penularan umumnya terjadi lewat kontak langsung antara kulit dan bahan pakaian yang terkontaminasi.

Cara Aman Menggunakan Pakaian Bekas

Agar terhindar dari risiko tersebut, dr. Adissa menyarankan beberapa langkah pencegahan bagi pecinta thrifting:

Pertama, Rendam dan cuci secara menyeluruh
Sebelum digunakan, pakaian bekas sebaiknya direndam selama 2–3 jam dalam air hangat bersuhu sekitar 60 derajat Celsius, dicampur dengan deterjen atau disinfektan khusus pakaian.

Kedua, Pisahkan dari cucian lain
Cuci pakaian bekas secara terpisah untuk menghindari kemungkinan penularan ke pakaian lain yang bersih.

Ketiga, Setrika setelah kering
Setelah dicuci dan dikeringkan, pastikan untuk menyetrika pakaian. Proses panas dari setrika membantu membunuh mikroorganisme yang mungkin masih tertinggal.

Keempat, Simpan di tempat kering dan tidak lembap
Hindari menyimpan pakaian di ruangan dengan kelembapan tinggi, karena lingkungan lembap memicu pertumbuhan mikroorganisme penyebab infeksi kulit.

“Jika setelah mengenakan pakaian bekas muncul gejala seperti gatal, ruam, atau iritasi, segera konsultasikan ke dokter kulit. Jangan tunggu sampai infeksi menyebar,” imbau dr. Adissa.

Dengan edukasi yang tepat dan kebiasaan hidup bersih, thrifting tetap bisa menjadi pilihan gaya hidup yang hemat sekaligus sehat. (*)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *