KABARSEMBADA.COM, YOGYAKARTA – Ribuan warga memadati Alun-Alun Selatan Yogyakarta pada Minggu malam (30/3/2025) untuk merayakan Gema Takbir Njeron Beteng. Perayaan yang mengangkat tema “Gema Takbir Nusantara, Cahaya Islam Berkemajuan” ini berlangsung semarak dengan partisipasi berbagai kontingen dari dalam dan luar Kota Yogyakarta.
Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, membuka acara secara resmi dengan pemukulan gong. Dalam sambutannya, ia mengapresiasi kegiatan tersebut sebagai ajang mempererat persaudaraan dan memperkokoh keimanan.
“Perayaan ini tidak hanya menjadi wujud syukur atas datangnya Idul Fitri, tetapi juga sarana untuk memperkuat kebersamaan serta meningkatkan pendidikan dan kesejahteraan umat,” ujar Hasto.
Selain itu, ia mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan selama acara berlangsung.
“Lingkungan harus tetap bersih sebelum dan sesudah acara. Saya mengajak semua peserta dan penonton untuk membuang sampah pada tempatnya atau membawanya kembali,” tegas mantan kepala BKKBN ini.
Ketua Panitia Gema Takbir Njeron Beteng, Arbi Surya Winata, menyebutkan bahwa tahun ini pawai takbir diikuti oleh 15 kontingen. Para peserta tak hanya berasal dari Kemantren Kraton, tetapi juga dari daerah lain seperti Kabupaten Bantul.
Pawai dimulai sekitar pukul 19.15 WIB dengan rute dari Jalan Taman menuju Alun-Alun Selatan, lalu berlanjut ke Sasono Hinggil Dwi Abad. Di lokasi ini, para peserta menampilkan koreografi serta semangat takbir dalam sesi display sebelum melanjutkan perjalanan ke Jalan Langenastran Lor dan berakhir di Jalan Gamelan Raya.
Selain sebagai ajang perayaan, pawai takbir keliling ini juga menjadi kompetisi dengan hadiah Piala Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM). Penilaian didasarkan pada maskot, irama takbir, kreativitas tampilan, serta kekompakan tim.
Menurut Arbi, pemilihan tema Nusantara bertujuan untuk memperkenalkan keberagaman budaya di Indonesia melalui perayaan takbiran.
“Kami ingin menjadikan acara ini tidak hanya sebagai syiar Islam, tetapi juga sebagai media edukasi bagi masyarakat mengenai kekayaan budaya Nusantara,” ungkapnya.
Menindaklanjuti imbauan Wali Kota Yogyakarta, panitia memastikan bahwa seluruh peserta telah berkomitmen menjaga kebersihan dan ketertiban selama acara berlangsung.
“Kami telah menginstruksikan agar semua elemen yang digunakan ramah lingkungan serta melarang penggunaan petasan dan kembang api,” tambah Arbi. Dengan antusiasme tinggi dari masyarakat, Gema Takbir Njeron Beteng 2025 sukses menciptakan malam takbiran yang penuh semangat dan kebersamaan. (*)
Tinggalkan Balasan