KABARSEMBADA.COM, GARUT – Tragedi ledakan dahsyat mengguncang Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Senin pagi (12/5/2025), saat proses pemusnahan amunisi dan bahan peledak kedaluwarsa milik TNI berlangsung. Sedikitnya 13 orang dilaporkan tewas dalam insiden ini, yang diduga sebagian besar merupakan warga sipil.
Ledakan terjadi sekitar pukul 09.30 WIB dan sontak mengejutkan warga sekitar. Informasi sementara yang diterima redaksi menyebutkan, sejumlah warga berada di sekitar lokasi pemusnahan saat ledakan terjadi.
“Iya betul, kejadian sekitar jam setengah sepuluh pagi. Banyak korban yang merupakan warga sekitar Desa Sagara,” ujar Ipi (50), warga Pameungpeuk, saat ditemui di lokasi kejadian.
Hal serupa disampaikan Iip S (41), warga Padengdeng, yang menyebutkan bahwa para korban datang ke lokasi pemusnahan diduga untuk mengumpulkan logam sisa peluru dan amunisi. “Kemungkinan besar mereka berniat mencari selongsong amunisi berbahan kuningan yang bisa dijual kembali,” jelasnya.
Hingga berita ini diturunkan, jenazah para korban telah dievakuasi ke RSUD Pameungpeuk. Pihak berwenang, termasuk aparat TNI dan kepolisian, langsung bergerak cepat mengamankan area kejadian dan melakukan penyisiran guna memastikan tidak ada sisa bahan peledak yang membahayakan.
Peristiwa ini memunculkan berbagai pertanyaan soal prosedur keamanan dalam proses pemusnahan amunisi yang melibatkan bahan peledak aktif. Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari pihak TNI terkait penyebab pasti ledakan dan mekanisme pengamanan di lokasi.
Warga berharap aparat segera mengungkap penyebab pasti insiden ini, sekaligus meningkatkan pengamanan saat pemusnahan bahan berbahaya agar tidak menimbulkan korban jiwa di masa mendatang.
Pihak berwenang masih melakukan investigasi menyeluruh. Sementara itu, suasana di sekitar lokasi kejadian masih dijaga ketat oleh aparat untuk mencegah warga kembali mendekat ke zona rawan. (*)
Tinggalkan Balasan