KABARSEMBADA.COM, YOGYAKARTA – Ribuan umat Katolik memadati Gereja Santo Antonius Padua, Kotabaru, Yogyakarta, dalam perayaan Vigili Paskah yang berlangsung penuh khidmat pada Sabtu (19/4/2025) petang. Perayaan ini menjadi puncak dari rangkaian panjang ibadah Paskah 2025, sekaligus penanda kebangkitan spiritual umat yang telah menjalani lebih dari 40 hari masa prapaskah.
Tak tanggung-tanggung, lebih dari 5.000 jemaat hadir dalam tiga sesi misa yang digelar. Misa terakhir yang dikhususkan untuk kaum muda diikuti oleh sekitar 2.000 orang, menunjukkan antusiasme luar biasa dari generasi milenial dan Gen Z dalam perayaan keagamaan ini.
“Jumlah jemaat yang hadir pada perayaan pertama dan kedua mencapai 4.000–5.000 orang. Untuk perayaan ketiga yang ditujukan untuk kaum muda, ada sekitar 2.000 orang yang hadir,” ungkap Angelia Endang Susilowati, Ketua Umum Perayaan Paskah 2025.
Angelia menegaskan bahwa perayaan ini bukan sekadar seremoni rutin, melainkan perjalanan spiritual umat yang dimulai sejak Rabu Abu, Minggu Palma, Kamis Putih, hingga Jumat Agung, dan berpuncak pada Vigili Paskah yang kemudian dilanjutkan dengan perayaan Minggu Paskah.
Tahun 2025 ini, tema Paskah mengangkat semangat “Kebangkitan Kristus Meneguhkan Iman, Harapan, dan Keberanian untuk Bersaksi”. Sebuah pesan mendalam yang menurut Romo Vincentius Doni Erlangga mencerminkan harapan baru dalam menghadapi masa depan yang penuh tantangan.
“Kebangkitan Kristus menjadi inspirasi untuk memasuki hidup baru. Menjadi terang, tidak hanya bagi diri sendiri, tapi juga bagi sesama,” ujar Romo Doni dalam khotbahnya.
Tak hanya menyediakan pelayanan rohani, pihak gereja juga mengutamakan kenyamanan jemaat. Tenda tambahan, konsumsi, serta fasilitas pendukung disiapkan agar umat bisa menjalankan ibadah dengan tenang dan tertib.
Perayaan sakral ini juga dihadiri oleh Wali Kota Yogyakarta, dr. H. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K), yang menyampaikan apresiasi atas suasana damai dan harmonis selama misa berlangsung. Ia menyebut perayaan ini sebagai bukti nyata wajah toleransi Yogyakarta.
“Ini representasi nyata kerukunan antarumat beragama di Kota Yogyakarta. Kita patut bangga,” ucap Hasto.
Perayaan Paskah kali ini tak hanya menjadi momen sakral bagi umat Katolik, namun juga simbol kuat harmoni sosial di tengah masyarakat yang majemuk. Yogyakarta kembali menunjukkan diri sebagai kota dengan jiwa toleransi yang tinggi, di mana semua umat bisa beribadah dalam damai. (*)
Tinggalkan Balasan