KABARSEMBADA.COM, YOGYAKARTA – Ribuan umat Muslim memadati Alun-Alun Selatan Yogyakarta sejak Jumat (6/6/2025) pagi untuk melaksanakan Salat Idul Adha 1446 Hijriyah. Lapangan ikonik di jantung Kota Gudeg itu disulap menjadi tempat sujud massal yang khusyuk dan penuh makna.
Sejak Jumat pukul 06.00 WIB, jemaah dari berbagai kampung di Kota Yogyakarta dan sekitarnya mulai berdatangan dengan membawa perlengkapan salat masing-masing. Meski salat baru dimulai pukul 07.00 WIB, suasana religi sudah terasa kuat sejak fajar menyingsing. Cuaca cerah turut mendukung jalannya ibadah tahunan ini.
Salat Id dipimpin oleh Mardjoko Idris yang juga bertindak sebagai khatib. Dalam khutbahnya, Mardjoko mengajak jemaah untuk merenungkan makna keikhlasan dan menjauhi sifat sombong.
“Takbir yang menggema hingga hari Tasyrik mengingatkan kita bahwa kebesaran hanyalah milik Allah SWT. Tidak selayaknya manusia bersikap angkuh, apalagi terhadap Sang Pencipta,” tegas Mardjoko.
Mardjoko juga menyinggung tentang fenomena mengejar kekayaan secara instan yang marak terjadi belakangan ini. Mardjoko mengingatkan pentingnya proses dan kerja keras, mencontohkan negara-negara maju yang melalui perjuangan panjang, bukan jalan pintas.
“Mental ingin cepat kaya seringkali membuat orang terjebak dalam praktik curang seperti korupsi dan manipulasi. Ini jelas bertentangan dengan nilai-nilai Islam,” tambah Mardjoko.
191 Titik Salat Iduladha dan 509 Lokasi Kurban di Kota Jogja
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta, Nadhif, mencatat terdapat 191 lokasi salat Iduladha di wilayahnya. Dari jumlah tersebut, 90 lokasi diselenggarakan di tanah lapang dan 101 lokasi di masjid yang tersebar di berbagai kemantren.
Nadhif juga mengapresiasi kesepakatan nasional terkait penetapan Iduladha tahun ini. Semua ormas Islam dan pemerintah sepakat menetapkan 10 Dzulhijjah jatuh pada 6 Juni 2025, yang bertepatan pula dengan pelaksanaan wukuf di Arafah di Arab Saudi.
“Alhamdulillah, tahun ini umat Islam di Indonesia dan Arab Saudi merayakan Iduladha secara bersamaan. Ini membawa semangat persatuan umat,” ujarnya.
Untuk penyembelihan hewan kurban, Kemenag Kota Jogja mencatat 509 titik penyembelihan tersebar di berbagai kawasan, mayoritas berada di lingkungan masjid dan musala. Proses penyembelihan dilakukan pada hari yang sama, namun sebagian dilakukan hingga hari Tasyrik (8-10 Juni 2025). (*)
Tinggalkan Balasan