KABARSEMBADA.COM, GUNUNGKIDUL – Wakil Kepala Staf Kepresidenan (KSP) RI, Muhammad Qodari, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Gunungkidul dalam rangka memantau langsung progres pembangunan sumur bor pertanian bantuan Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI tahun 2024. Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya monitoring dan evaluasi program strategis nasional yang digulirkan pemerintah pusat di daerah.
Titik pertama kunjungan berlokasi di Kapanewon Semin, tempat dibangunnya salah satu sumur bor produktif. Dari total 52 sumur yang direncanakan, sebanyak 15 titik telah berfungsi dan menyuplai air ke lahan pertanian seluas 1.225 hektare. Sisanya, 37 titik masih dalam tahap pembangunan, dengan potensi memperluas irigasi hingga 5.000 hektare lahan.
“Kami datang untuk memastikan program pengairan pertanian ini berjalan sesuai rencana, dan dapat dilanjutkan secara berkelanjutan oleh pemerintah daerah,” ujar Qodari dalam siaran pers, Senin (2/6/2025).
Qodari menekankan pentingnya proses serah terima resmi agar pengelolaan sumur bor dapat diambil alih dan dimaksimalkan oleh Pemkab Gunungkidul. Ia juga mengapresiasi kekuatan sosial warga setempat yang dinilainya sangat potensial.
“Gunungkidul punya 1.429 padukuhan, masing-masing dengan balai sendiri. Ini adalah infrastruktur sosial yang luar biasa dan bisa mendukung banyak program seperti koperasi desa dan pengembangan wisata,” lanjutnya.
Panen Naik, Produktivitas Padi Gunungkidul Meningkat
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Rismiyadi, melaporkan capaian sektor pertanian yang menggembirakan. Pada 2024, luas panen padi mencapai 54.000 hektare dengan total produksi 269.841 ton gabah kering giling.
Tahun ini, hingga April 2025, luas panen telah mencapai 45.963 hektare atau sekitar 85% dari total tahun lalu. Produktivitas juga naik 5,3% menjadi 52,27 kuintal per hektare berkat curah hujan yang mendukung dan pembangunan jaringan pengairan baru.
“Sampai April, produksi padi sudah tembus 240.000 ton. Kami optimistis target tahun ini bisa melampaui capaian tahun lalu,” ungkap Rismiyadi.
Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, menyambut baik perhatian pemerintah pusat terhadap program ketersediaan air pertanian. Menurutnya, program sumur bor dari Kemhan yang bekerja sama dengan Universitas Pertahanan menjadi tonggak penting dalam memperkuat ketahanan pangan daerah.
“Kami bangga, karena hanya Gunungkidul yang mendapat program ini di DIY. Harapannya, ini terus dikembangkan, termasuk pembentukan koperasi desa untuk memperkuat ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Endah juga mendorong agar dukungan pusat tak hanya fokus pada pertanian, tetapi juga sektor pariwisata. Ia menyinggung visi besar DIY: “Among Tani Dagang Layar” sebagai arah pembangunan terpadu, menyambut Abad Samudera.
Koperasi dan Wisata Jadi Prioritas Baru Penguatan Ekonomi Lokal
Dalam rangkaian kunjungan tersebut, tim KSP juga menyempatkan diri meninjau program Koperasi Desa Merah Putih serta potensi wisata lokal yang sedang digarap oleh masyarakat. Pemerintah pusat melalui Kantor Staf Presiden menyatakan komitmennya untuk terus memfasilitasi pembangunan berbasis masyarakat yang berdaya guna dan berkelanjutan.
Dengan kolaborasi pusat dan daerah, Gunungkidul bukan hanya menjadi lumbung pangan, tapi juga contoh sukses pembangunan desa berbasis gotong royong dan inovasi lokal. (*)
Tinggalkan Balasan