KABARSEMBADA.COM, YOGYAKARTA – Pemerintah Kota Yogyakarta terus tancap gas dalam membangun fondasi Indonesia Emas 2045 lewat pembinaan generasi Qur’ani. Komitmen ini ditegaskan langsung oleh Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan, saat membuka Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits (STQH) Tingkat Provinsi DIY Tahun 2025 di Grha Pandawa, Kompleks Balai Kota Yogyakarta, Sabtu (26/4/2025).
Dalam sambutannya, Wawan mengungkapkan rasa bangga atas kepercayaan menjadi tuan rumah ajang prestisius ini. Ia menekankan pentingnya STQH bukan hanya sebagai ajang kompetisi, tetapi juga sebagai sarana syiar Islam, mempererat silaturahmi, dan membentuk karakter generasi muda Islam yang unggul.
“Generasi muda hari ini adalah pemimpin masa depan. Membentuk generasi Qur’ani artinya membekali mereka dengan akhlak mulia, integritas, dan semangat membangun peradaban berlandaskan nilai-nilai ilahi,” ujar Wawan penuh semangat.
Wawan menambahkan, generasi Qur’ani bukan sekadar piawai membaca dan menghafal Al-Qur’an, tetapi juga mampu mengimplementasikan ajaran suci itu dalam pola pikir, sikap, dan tindakan, terutama menghadapi tantangan globalisasi dan digitalisasi.
STQH DIY 2025 sendiri mempertandingkan delapan cabang lomba, meliputi:
- Tilawah Al-Qur’an golongan dewasa
- Tahfidz 5, 10, 20, dan 30 juz
- Tafsir Al-Qur’an Bahasa Arab
- Hafalan 100 hadits bersanad
- Hafalan 500 hadits tanpa sanad
Total sebanyak 80 peserta terbaik dari seluruh kabupaten/kota di DIY unjuk kemampuan dalam ajang dua tahunan ini.

Asisten Sekretariat Daerah DIY Bidang Pemberdayaan Sumber Daya Masyarakat, Sugeng Purwanto, turut memberikan apresiasi atas terselenggaranya STQH 2025. Ia mengajak seluruh pihak menjadikan Rasulullah SAW sebagai teladan dalam memperkuat kecintaan terhadap Al-Qur’an dan Hadits.
“STQH ini menjadi ruang strategis untuk menggali potensi hafidz dan hafidzah, serta memperdalam pemahaman agama. Di tengah tantangan zaman, akhlak Qur’ani menjadi bekal utama,” ujar Sugeng.
Sugeng berharap, ajang ini tidak berhenti pada lomba semata, tetapi berlanjut menjadi gerakan membina generasi muda agar mampu menghidupkan nilai-nilai Qurani dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu peserta cabang Tafsir Al-Qur’an Bahasa Arab asal Kota Yogyakarta, Muhammad Faiq Faqih Al Faruq (21), berbagi kisah perjuangannya menjelang perlombaan. Ia mengaku sudah melakukan persiapan intensif selama satu setengah bulan di bawah bimbingan pembina berpengalaman.
“Tantangan tafsir bukan cuma hafalan ayat, tapi juga bagaimana kita bisa menjelaskan maknanya dengan bahasa Arab, lengkap dengan retorikanya. Ini pengalaman baru buat saya setelah sebelumnya di MHQ 30 juz,” ungkap Faiq.
Dengan penuh semangat, Faiq berharap bisa tampil tenang di atas panggung dan memberikan hasil terbaik untuk Yogyakarta.
Melalui STQH ini, Kota Yogyakarta membuktikan keseriusannya membangun pondasi moral dan spiritual bangsa. Di tengah era modern yang penuh distraksi, komitmen melahirkan generasi Qur’ani menjadi langkah nyata dalam menyongsong kejayaan Indonesia Emas 2045. (*)
Tinggalkan Balasan