KABARSEMBADA.COM, BANDUNG – Di balik senyum ramah seorang pramugari kereta api bernama Sefira Fitriani, tersimpan kisah perjuangan yang menginspirasi. Gadis asal Ciparay, Kabupaten Bandung ini berhasil mewujudkan impian masa kecilnya untuk menjadi bagian dari PT Kereta Api Indonesia (Persero), meski harus jatuh bangun melewati jalan terjal.
Fira, sapaan akrabnya, kini berusia 22 tahun. Ia adalah anak bungsu dari tiga bersaudara dan lulusan MAN 1 Kabupaten Bandung jurusan IPS. Meski tak memiliki banyak prestasi akademik, semangat mandiri dan tekad kuat menjadi bekalnya untuk bangkit dan membuktikan diri.
“Saya mungkin bukan siswa berprestasi, tapi saya punya kemauan besar untuk terus berkembang dan membuat orang tua bangga,” ujar Fira, Kamis (1/5/2025).
Cita-cita menjadi pramugari sudah tertanam sejak Fira duduk di bangku sekolah. Perjalanan itu dimulai ketika ia pertama kali ikut program Angkutan Lebaran 2024 sebagai Train Attendant (TA) event di PT KAI. Meski hanya tenaga kontrak musiman, pengalaman itu menjadi titik balik yang memperkuat tekadnya.
Namun perjuangan Fira tak langsung mulus. Ia harus menelan pahitnya kegagalan sebanyak tiga kali saat mengikuti rekrutmen resmi. Tapi bagi Fira, kegagalan bukan alasan untuk berhenti.
“Saya sempat gagal tiga kali, tapi terus mencoba. Akhirnya, di tahun 2025 ini saya resmi bergabung sebagai pramugari tetap di PT KAI,” katanya penuh syukur.
Setelah lulus dari Madrasah Aliyah, Fira memilih langsung bekerja demi membantu perekonomian keluarga. Ia pernah menjadi operator produksi di pabrik garmen selama dua tahun, lalu melanjutkan karier sebagai frontliner di iBox untuk menambah pengalaman di dunia pelayanan pelanggan.
“Saya ingin membantu orang tua, bukan menjadi beban. Meski berat, saya jalani semua dengan ikhlas,” ucapnya sambil menahan haru.
Ibunya pernah berkata bahwa Fira adalah harapan terakhir keluarga. Kalimat itu menjadi cambuk sekaligus penyemangat yang terus mendorong Fira untuk bertahan hidup di perantauan, meski harus jauh dari keluarga.
Kini, Fira menjalani profesi sebagai pramugari kereta api dengan penuh tanggung jawab. Ia mengaku banyak belajar tentang komunikasi, pengendalian emosi, serta memahami karakter berbagai penumpang.
“Pekerjaan ini bukan sekadar menyapa penumpang. Salah sedikit bisa berakibat fatal. Karena itu saya terus belajar menjadi pribadi yang lebih baik,” ujarnya.
Melalui akun Instagram-nya, @sefiraff, Fira kerap membagikan aktivitas dan kisah inspiratif. Ia bercita-cita meniti karier lebih tinggi di PT KAI dan membanggakan orang tua lewat prestasi.
Sebagai penutup, Fira membagikan pesan yang menyentuh bagi para pemuda di luar sana:
“Jangan takut keluar dari zona nyaman. Coba saja dulu. Hidup cuma sekali, jangan sampai menyesal di akhir,” jelasnya. (*)
Tinggalkan Balasan