Kadipaten Pakualaman Ngayogyakarta Rayakan Hari Jadi ke-219 dengan Rangkaian Acara Budaya dan Sosial

KABARSEMBADA.COM, YOGYAKARTA – Kadipaten Pakualaman, sebagai salah satu kerajaan trah Mataram Islam yang masih aktif hingga saat ini, merayakan hari jadi ke-219. Dalam penanggalan Jawa atau ke-213 dalam kalender Masehi pada tahun 2025. Perayaan ini dimeriahkan dengan serangkaian kegiatan adat, sosial, dan perlombaan yang berlangsung dari 26 April hingga 25 Juni 2025.

Putra sulung Sri Paduka, BPH Kusumo Bimantoro, menyatakan bahwa peringatan ini menjadi momentum penting untuk mengenang perjalanan panjang Kadipaten Pakualaman sejak didirikan secara resmi pada 22 Juni 1812 oleh KGPAA Paku Alam I. Tema perayaan tahun ini diambil dari sengkalan dalam Tahun Jawa Je 1958, yaitu Manggala Gati Wiwaraning Rat yang berarti pemimpin yang penuh perhatian merupakan gerbang kesejahteraan dunia.

“Tema ini mencerminkan harapan besar terhadap pemimpin yang bijaksana dalam membawa kesejahteraan bagi masyarakat. Hal ini selaras dengan peran Kadipaten Pakualaman dalam menjaga dan mengembangkan budaya Yogyakarta,” kata BPH Kusumo dalam siaran pers, Minggu (2/3/2025).

Rangkaian Kegiatan: Adat, Sosial, dan Perlombaan

Panitia Hadeging Kadipaten Pakualaman 2025, KRT Radyowisroyo, menjelaskan bahwa perayaan ini mencakup tiga kategori utama, yakni acara adat, kegiatan sosial, dan berbagai perlombaan. Acara adat seperti bucalan, ziarah makam, dan upacara wilujengan telah dilaksanakan pada Desember 2024 sebagai bentuk rasa syukur atas berdirinya Kadipaten Pakualaman.

Selain itu, peringatan tahun ini juga menghadirkan kegiatan sosial bertajuk Dharma Mulyarja di Kabupaten Kulonprogo. Program ini meliputi pemberian gizi sehat bagi balita stunting, sosialisasi kesehatan ibu hamil, serta khitanan massal.

“Diharapkan melalui kegiatan ini, masyarakat semakin mengenal peran Kadipaten Pakualaman dalam kehidupan sosial,” tambah Radyowisroyo.

Berbagai perlombaan turut digelar untuk melibatkan peserta dari jenjang PAUD, TK, SD, SMP, hingga SMA, bahkan beberapa lomba berskala nasional. Salah satu lomba yang menarik perhatian adalah lomba mewarnai motif batik Pakualaman yang terbuka bagi semua kalangan, termasuk anak berkebutuhan khusus.

“Ini adalah upaya untuk mengenalkan nilai-nilai budaya sekaligus menunjukkan kepedulian Gusti Putri terhadap anak-anak berkebutuhan khusus,” terangnya.

Puncak Perayaan dan Komitmen Pelestarian Budaya

Puncak acara akan dihelat dalam Resepsi Hadeging Kadipaten Pakualaman Ngayogyakarta ke-219 di Kagungan Dalem Bangsal Sewatama. Resepsi ini akan dihadiri oleh tamu undangan internal serta menampilkan tarian persembahan dari Kawedanan Nitya Budaya, yaitu Mataya dan Langen Praja.

BPH Kusumo menegaskan bahwa sebagian besar perlombaan ditujukan bagi pelajar dari tingkat TK hingga perguruan tinggi. Hal ini bertujuan untuk memperkenalkan warisan budaya kepada generasi muda, sejalan dengan visi Sri Paduka dalam meneruskan kewajiban leluhur Mataram sebagai pengemban kebudayaan, sesuai dengan amanat UU Keistimewaan DIY No. 13/2012.

“Ini merupakan bentuk tanggung jawab Kadipaten dalam menjaga dan mengembangkan budaya Yogyakarta yang menjadi warisan bangsa. Oleh karena itu, keterlibatan generasi muda dan masyarakat dalam peringatan hari jadi ini sangat diperlukan,” paparnya.

Dengan rangkaian acara yang sarat nilai budaya dan sosial, peringatan hari jadi Kadipaten Pakualaman ke-219 diharapkan dapat semakin memperkuat eksistensi warisan budaya serta meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap kebudayaan Yogyakarta. (*)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *