KABARSEMBADA.COM, YOGYAKARTA – Menjelang Hari Raya Idulfitri 1446 H, Wakil Menteri Perdagangan atau Wamendag Dyah Roro Esti Widya Putri melakukan inspeksi ke Pasar Prawirotaman, Kota Yogyakarta, pada Jumat (21/3/2025). Dalam kunjungan tersebut, Wamendag didampingi Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo. Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan kestabilan harga dan ketersediaan bahan pokok di pasaran.
Dalam pemantauan tersebut, Dyah Roro menegaskan bahwa pemerintah terus mengawasi harga kebutuhan pokok seperti daging sapi, ayam, dan minyak goreng agar tetap sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan. Ia juga memastikan bahwa stok pangan dalam kondisi aman dan mencukupi.
“Hasil pemantauan kami menunjukkan bahwa harga kebutuhan pokok masih terkendali dan stok tersedia dengan baik, terutama di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta,” ujar Dyah Roro.
Selain mengawasi harga, Wamendag juga mengecek distribusi minyak goreng guna memastikan takaran sesuai dengan standar nasional. Pemeriksaan dilakukan terhadap dua paket Minyak Kita yang beredar di pasaran, dan hasilnya menunjukkan kesesuaian dengan toleransi takaran maksimal 15 ml.
“Kami ingin memastikan bahwa minyak goreng yang beredar di masyarakat memenuhi standar yang telah ditetapkan,” tambah Dyah.
Pasar Prawirotaman Jadi Contoh Pasar Modern
Dalam kesempatan tersebut, Dyah Roro turut mengapresiasi Pasar Prawirotaman yang telah mendapatkan sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI). Menurutnya, pasar ini dapat menjadi contoh bagi pasar-pasar lain di Indonesia dalam meningkatkan kualitas layanan dan infrastruktur.
“Harapan kami, pasar-pasar tradisional lainnya juga bisa menerapkan standar ini agar masyarakat semakin nyaman dalam berbelanja,” terang Dyah.
Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo menambahkan bahwa Pasar Prawirotaman telah mengadopsi sistem pelayanan modern guna memudahkan transaksi. Saat ini, pembayaran di pasar tersebut sudah bisa dilakukan melalui QRIS, bahkan tersedia layanan kurir dan GoSend.
“Meski ini adalah pasar tradisional, sistem pelayanannya sudah modern, bersih, dan terawat, sehingga masyarakat bisa berbelanja dengan nyaman,” ungkap Hasto.
Ia juga menegaskan bahwa menjelang Lebaran, kestabilan harga dan ketersediaan bahan pokok menjadi prioritas utama. Program ketahanan pangan dan swasembada beras yang dicanangkan pemerintah mulai menunjukkan hasil positif, sehingga stok beras di Kota Yogyakarta cukup aman dan tidak memerlukan impor dalam waktu dekat.
“Barang-barang yang berpotensi memicu inflasi harus selalu dalam pengawasan ketat. Bulog telah mengantisipasi dengan stok cadangan seperti minyak goreng dan beras agar ketersediaannya tetap terjaga,” jelasnya.
Peran Daerah Penyangga dalam Stabilitas Harga
Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, Veronica Ambar Ismuwardani, mengungkapkan bahwa stabilitas harga bahan pokok juga didukung oleh daerah penyangga seperti Bantul, Sleman, Muntilan, Magelang, dan Blitar. Kerja sama ini dilakukan melalui skema Kerja Sama Antar Daerah (KAD), terutama untuk komoditas seperti telur dan daging.
“Bulog memastikan stok beras aman hingga tiga bulan ke depan, sementara minyak goreng tersedia untuk dua bulan ke depan. Selain itu, RNI juga memasok 24 ton minyak ke pasar atas arahan BUMN,” ungkapnya.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, diharapkan harga bahan pokok di Kota Yogyakarta tetap stabil dan stok mencukupi hingga Lebaran 2025, sehingga masyarakat dapat berbelanja dengan tenang tanpa kekhawatiran lonjakan harga. (*)
Tinggalkan Balasan