Jelang Idul Fitri 2025, Stok Pangan dan Gas LPG di Yogyakarta Terjaga, Pedagang dan Pembeli Angkat Bicara

KABARSEMBADA.COM, YOGYAKARTA – Menjelang Idul Fitri 2025, Pemerintah Kota Yogyakarta memastikan ketersediaan bahan pangan dan gas LPG bersubsidi 3 kilogram (kg) tetap mencukupi. Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, bersama Sekda DIY, Beny Suharsono, serta anggota Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DIY turun langsung ke lapangan untuk melakukan pemantauan pada Jumat (14/3/2025). Mereka meninjau kondisi Pasar Beringharjo serta pangkalan gas Ngaisyah di Jalan Karel Sasuit Tubun 105, Ngampilan, Kota Yogyakarta.

Hasto memastikan bahwa stok pangan tetap aman dengan harga yang terkendali. “Kami ingin masyarakat tidak panik. Stok cukup dan harga relatif stabil sehingga daya beli tetap terjaga,” ujarnya.

Harga Pangan Stabil, Pedagang dan Pembeli Optimistis

Seorang pedagang di Pasar Beringharjo, Siti, 45 tahun, mengungkapkan bahwa stok minyak goreng dan gula masih mencukupi dengan harga yang tidak mengalami lonjakan drastis. “Pembeli masih ramai, tapi tidak sampai berebut. Harga minyak goreng tetap di kisaran Rp15.000 per liter, sedangkan gula masih stabil di Rp14.500 per kilogram,” ujar Siti.

Untuk harga daging, pedagang daging sapi, Joko (50), menyebutkan bahwa harga daging KW1 tetap di angka Rp130.000 per kilogram, sementara KW2 di Rp120.000 per kilogram. “Sejauh ini harga masih stabil. Biasanya kalau mendekati H-3 Lebaran baru ada kenaikan sedikit,” jelas Siti.

Dari sisi pembeli, Wati, 38 tahun, seorang ibu rumah tangga, merasa cukup lega karena harga masih bisa dijangkau. “Biasanya kalau mau Lebaran harga naik drastis, tapi sekarang masih wajar. Yang agak mahal cuma cabai rawit, bisa sampai Rp80.000 per kilogram, tapi ya memang begitu tiap tahun,” kata Wati.

Distribusi Gas LPG 3 Kg Terjaga, Tidak Ada Kelangkaan

Selain pemantauan bahan pangan, Hasto juga meninjau pasokan gas LPG 3 kg di pangkalan Ngaisyah, Ngampilan. Saat ini terdapat 900 pangkalan gas yang beroperasi di Yogyakarta dengan pasokan mencapai 75 tabung per minggu di setiap pangkalan.

Sebagai langkah antisipasi, pemerintah telah menyiapkan cadangan sebanyak 60.000 tabung LPG untuk menghindari kelangkaan selama Ramadan hingga Idulfitri. Hasto juga menegaskan bahwa harga resmi gas LPG 3 kg telah ditetapkan sebesar Rp18.000 per tabung. “Kami ingin memastikan tidak ada permainan harga atau spekulasi yang merugikan masyarakat,” tegas Hasto.

Salah satu pemilik pangkalan, Ngaisyah, memastikan pasokan tetap stabil. “Tidak ada kelangkaan, suplai lancar. Masyarakat tidak perlu khawatir,” ujarnya. Sementara itu, seorang pembeli, Anton, 42 tahun, mengatakan ia tidak mengalami kesulitan mendapatkan gas LPG. “Selama ini stok aman, harga juga nggak naik tiba-tiba,” katanya.

Bulog dan Operasi Pasar Siap Kendalikan Harga

Sekda DIY, Beny Suharsono, menambahkan bahwa stabilitas harga dan stok pangan sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekonomi daerah. “Kalau stok berkurang, harga naik dan menyebabkan inflasi. Sebaliknya, jika daya beli turun, bisa terjadi deflasi. Kita harus menjaga pertumbuhan ekonomi yang saat ini sudah mencapai 5,63 persen,” katanya.

Untuk mengantisipasi lonjakan harga, pemerintah telah menyiapkan operasi pasar di empat lokasi, yakni Pasar Beringharjo, Prawirotaman, Sentul, dan Kranggan. Selain itu, PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) (RNI) akan memasok 24 ton Minyak Kita ke Kota Yogyakarta dalam waktu dekat.

“Dengan berbagai langkah ini, kami optimis masyarakat bisa menjalani Ramadan dan Idulfitri dengan tenang tanpa khawatir kenaikan harga,” pungkas Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, Veronica Ambar Ismuwardani. (*)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *