Inovasi Berkelanjutan: Mahasiswa UGM Hadirkan Air Bersih dan Energi Surya di Karampuang

kabarsembada.com – Tim mahasiswa program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Universitas Gadjah Mada (UGM) melaksanakan kegiatan pengabdian di Pulau Karampuang, Mamuju, Sulawesi Barat. Dalam program yang berlangsung hingga 19 Agustus 2024, mereka akan memasang teknologi pemanen air hujan di dua dusun yang kesulitan air bersih.

“Dari 11 dusun, ada dua dusun yang belum dialiri PDAM. Bahkan di dusun yang sudah teraliri, air hanya mengalir seminggu sekali,” kata Ardy Madi Nuroho, Kormanit KKN Unit Karampuang.

Ardy, mahasiswa Prodi Komunikasi Fisipol UGM, menjelaskan bahwa Pulau Karampuang, yang bisa dijangkau sekitar 20 menit dari kota Mamuju dengan kapal nelayan, memiliki satu desa dan 11 dusun dengan populasi sekitar 3.000 jiwa dan 900 kepala keluarga. Dusun Nangka dan Sepang adalah dua dusun yang masih kesulitan mendapatkan air bersih.

Tim yang berjumlah 30 orang tersebut berencana memasang alat pemanen air hujan di salah satu dusun sebagai instalasi percontohan. Alat ini dilengkapi penyaring yang mengubah air hujan menjadi air bersih dengan kapasitas volume 1.200 liter.

“Alat ini langsung menyaring air hujan yang asam menjadi air bersih sehingga kebutuhan air tawar bisa terpenuhi, karena air sumur di sini umumnya air payau,” tambah Ardy.

Selain pemasangan alat pemanen air hujan, Ghibran Nabil Putra, mahasiswa dari Sekolah Vokasi, menuturkan pihaknya juga akan memasang lampu penerangan jalan yang menggunakan tenaga surya di empat titik yang menghubungkan perbatasan antar dusun.

Jalan-jalan antar dusun, yang umumnya berupa jalan setapak atau beberapa sudah dicor konblok, selalu gelap gulita pada malam hari.

“Kami akan pasang di empat titik yang menghubung antar dusun,” imbuhnya.

Pemasangan lampu tenaga surya ini didasari oleh permasalahan yang dihadapi warga, dimana sumber energi listrik di pulau ini mengandalkan empat Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

“Semakin bertambahnya rumah penduduk, lampu menyala semakin singkat, jika musim hujan sering tidak menyala,” ujar Ghibran.

Anggota pemuda karang taruna Desa Karampuang, Fadli mengapresiasi program pemasangan teknologi pemanen air hujan oleh tim mahasiswa KKN PPM UGM. Dia berharap program ini dapat memberikan manfaat besar bagi warga Karampuang.

“Kami harapkan program kerja mahasiswa KKN UGM memberikan dampak positif bagi masyarakat, apalagi beberapa program sinkron dengan program kerja pemuda karang taruna,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Desa Karampuang, Ahmad Ali, juga mengapresiasi kedatangan mahasiswa KKN PPM UGM yang pernah diterjunkan pada 2019 lalu. Ia berharap kehadiran mahasiswa UGM dapat memberikan edukasi kepada masyarakat untuk lebih maju dalam mengembangkan potensi wilayah ini.

“Kami tahu mahasiswa UGM memiliki SDM berkualitas dan nantinya bisa mengedukasi masyarakat Karampuang agar bisa meningkatkan potensi baik di darat maupun di laut sebagai pulau tujuan wisata,” paparnya.

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *