KABARSEMBADA.COM, YOGYAKARTA – Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kalurahan, Kependudukan, dan Pencatatan Sipil (PM2PS) DIY, KPH Yudanegara meminta kepada perangat kalurahan Jogoboyo di Kabupaten Sleman benar-benar menjaga aset tanah yang ada di wilayahnya. Baik itu, aset tanah kas desa, tanah Sultan Ground maupun PA Ground.
“Jogoboyo punya peranan yang besar dalam menjaga aset tanah di wilayahnya. Jika ada oknum masalah terkait tanah, mohon berkoordinasi dengan kami, koordinasi dengan Keraton,” kata KPH Yudanegara saat menghadiri acara syawalan Jogoboyo se-Kabupaten Sleman di Hotel Lotus Jalan Magelang, Sleman, Yogyakarta, Rabu (23/4/2025).
Hadir pula dalam acara tersebut yaitu Wabup Sleman, Danang Maharsa; Ketua Sar DIY, Broto Seno; Ketua Paguyuban Lurah se-Sleman Manikmaya, Irawan; dan Ketua DPC Partai Gerindra Sleman, Joko Widodo.
KPH Yudanegara mengaku prihatin masih ada oknum lurah di Kabupaten Sleman yang ditetapkan sebagai tersangka terkait pemanfaatan tanah oleh kejaksaan. Ia berharap, peristiwa tersebut yang terakhir. Karena itu, untuk mencegah penyalahgunaan tanah pihaknya meminta para lurah dan perangkat kalurahan untuk aktif berkoordinasi dengan Keraton Yogyakarta terkhusus panitikismo.
“Taati aturan, bekerja sesuai aturan. Penggunaan, pemanfaatan tanah kas, tanah SG, tanah PA Ground semua sudah diatur,” tandas KPH Yudanegara
Senada disampaikan Raden Mas Gusthilantika Marrel Suryokusumo. Gustilantika Marrel mengungkapkan pihaknya banyak menerima laporan adanya oknum yang mengatasnamakan dari keluarga Keraton Yogyakarta kemudian mendatangi kalurahan untuk urusan masalah tanah. Baik itu tanah kas desa, tanah Sultan Ground maupun PA Ground.
Gustilantika Marrel meningatkan, apabila ada oknum yang mengatasnamakan keluarga keraton tersebut dan mencurigakan, Gustilantika Marrel meminta kepada para perangkat kalurahan harus melakukan klarifikasi ke keluarga keraton dan panitikusmo.
“Kami banyak sekali mendapatkan laporan dan indikasi bahwa banyak sekali oknum atau orang-orang yang mengatasnamakan atau mengaku-ngaku bahwa mereka dari Keraton. Jika ada yang semacam itu, segera lapor dan konfirmasi kepada kami,” ujar Mas Marrel, sapaan akrab Raden Mas Gusthilantika Marrel Suryokusumo saat menghadiri acara syawalan Jogoboyo se-Kabupaten Sleman di Hotel Lotus Jalan Magelang, Sleman, Yogyakarta, Rabu (23/4/2025).
Mas Marrel mengingatkan Jogoboyo dan perangakat kalurahan merupakan ujung tombang penjaga aset tanah kas desa, tanah Sultan Ground maupun PA Ground. Karena itu, para perangkat kalurahan jangan takut ketika ada oknum yang mengatasnamakan dari Keraton Yogyakarta untuk urusan pertanahan. Sebab, bila Keraton Yogyakarta akan berurusan masalah tanah tentu akan dilakukan sesiau jalur yang ada.
“Jangan takut mengatakan tidak, nanti bisa ditulis namanya dan mengklarifikasi langsung melalui Kanjeng Ratu, Pihak Keraton, ke saya, maupun melalui Kanjeng Yudho,” tandas Marrel.
Selain itu, Mas Marrel meminta kepada Jogoboyo untuk ikut serta menjaga lingkungan yang ada di wilayahnya. Baik itu berkaitan dengan pemanfaatan tanah, tata ruang, masalah sampah, dan lain sebagainya.
“Kami sadar betul bahwa peran Jogoboyo dalam menjaga lingkungan sangat besar. Karena itu, kami minta Jogoboyo untuk selalu konsisten dan ikut merawat lingkungan yang ada di wilayahnya,” kata Mas Marrel. (*)
Tinggalkan Balasan