Gotong Royong Wujudkan Rumah Layak Huni, Pemkot Yogyakarta Bedah Rumah Warga Klitren dan Pajeksan

KABARSEMBADA.COM, YOGYAKARTA – Pemerintah Kota Yogyakarta terus memperkuat semangat kebersamaan melalui program bedah rumah yang menyasar Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Dengan melibatkan berbagai elemen, dua warga di Kampung Klitren Lor dan Pajeksan kini mendapatkan hunian yang lebih layak dan sehat.

Dua warga yang mendapatkan program bedah rumah yaitu Sultoni, warga Klitren Lor GK 3/211 RT 63 RW 3, dan Sarito, warga RT 41 RW 11 Pajeksan. Keduanya menerima bantuan perbaikan rumah. Keduanya mengaku sangat bersyukur karena rumah mereka yang sebelumnya memprihatinkan kini mendapat perhatian.

“Alhamdulillah, saya tidak menyangka akan mendapat bantuan ini. Terima kasih kepada pemerintah dan warga yang peduli,” ujar Sarito dengan nada penuh haru, Rabu (25/6/2025).

Sarito berencana memperbaiki bagian kamar dan pintu yang sudah lapuk.

Sultoni juga menuturkan bahwa rumahnya akan dibenahi pada bagian atap, lantai, dan pembagian ruang. Menurutnya, struktur kayu sudah banyak yang rusak dan perlu diganti.

Kegiatan bedah rumah ini menjadi bentuk nyata kolaborasi antara pemerintah, lembaga sosial, dan masyarakat. Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, mengungkapkan bahwa program ini hanya akan berhasil jika seluruh pihak terlibat aktif.

“Ini bukan proyek pemerintah semata. Ini adalah gerakan kolektif masyarakat untuk menciptakan hunian sehat dan layak,” jelas Hasto.

Dukungan finansial datang dari Baznas dan platform Kitabisa, masing-masing memberikan bantuan Rp20 juta. Tak hanya itu, bantuan material seperti semen juga disalurkan oleh para pejabat publik.

Ketua DPRD Kota Yogyakarta, F.X. Wisnu Sabdono Putro, turut hadir dan memberikan kontribusi dalam program ini. Ia menilai program bedah rumah merupakan solusi strategis yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.

“Program ini memberi harapan baru. Ini adalah bentuk kehadiran negara dalam kehidupan masyarakat kecil. Kami dari DPRD berkomitmen untuk terus mendukung kegiatan seperti ini,” ujar Wisnu yang merupakan politisi PDI Perjuangan ini.

Bersama Anggota DPRD Ipung Purwandari dan Wali Kota Hasto, Wisnu menyumbangkan masing-masing 20 sak semen. Jika ada material berlebih, panitia akan menukarkannya dengan kebutuhan lain agar lebih bermanfaat.

Menariknya, pelaksanaan program ini juga menghidupkan kembali budaya kerja bakti. Warga sekitar ikut menyumbangkan tenaga, peralatan, hingga material bangunan seperti pintu atau batako. Pengerjaan dilakukan secara gotong royong, dengan sistem giliran.

“Gotong royong itu kekuatan utama kita. Tanpa kebersamaan, rumah layak huni akan sulit terwujud,” tegas Hasto.

Hasto juga menekankan pentingnya hunian sehat dalam mencegah berbagai penyakit, termasuk TBC. Rumah yang lembap dan sempit dapat menjadi sumber penyakit yang berisiko menyebabkan stunting pada anak.

“Kita tidak boleh anggap remeh. Lingkungan yang buruk bisa menyebabkan anak sakit, dan itu berdampak pada tumbuh kembang mereka,” tambah Hasto, yang juga mantan Kepala BKKBN.

Dengan mengusung semangat “Segoro Amarto – Semangat Gotong Royong Agawe Majune Ngayogyakarta”, Pemkot Yogyakarta mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk terus membangun kebersamaan demi kesejahteraan warga kota. (*)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *