KABARSEMBADA.COM, YOGYAKARTA – Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) menghadirkan program Economics & Business Journalism Academy sebagai upaya meningkatkan kompetensi jurnalis dalam memberitakan isu-isu ekonomi dan bisnis secara mendalam. Program ini menjadi kelas singkat yang menghadirkan para pakar di bidang ekonomi dan bisnis untuk memberikan pemahaman komprehensif bagi insan pers.
Edisi perdana program ini digelar pada Jumat (14/3/2025) dengan mengangkat tema “APBN & Ekonomi Indonesia”. Hadir sebagai narasumber, ekonom sekaligus dosen Departemen Ilmu Ekonomi FEB UGM, Dr. Evi Noor Afifah, S.E., M.S.E., yang membahas struktur serta dampak Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) terhadap perekonomian nasional.
Wadah Diskusi bagi Jurnalis Ekonomi
Wakil Dekan FEB UGM Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Alumni, Gumilang Aryo Sahadewo, S.E., M.A., Ph.D., menegaskan bahwa Economics & Business Journalism Academy bertujuan menjadi forum diskusi bagi jurnalis untuk memahami lebih dalam isu-isu ekonomi dan bisnis terkini.
“Program ini dikemas dalam bentuk pemaparan materi serta diskusi kelompok terfokus (FGD) agar rekan-rekan wartawan memiliki pemahaman lebih luas dan mampu menghasilkan berita yang lebih komprehensif,” ujar Gumilang dalam siaran pers, Minggu (16/3/2025).
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa program ini tidak hanya menjadi ajang diskusi, tetapi juga membuka peluang kolaborasi lebih lanjut antara akademisi dan jurnalis. FEB UGM, kata Gumilang, ingin memastikan bahwa hasil riset para dosen tidak hanya dipublikasikan dalam jurnal akademik, tetapi juga dapat dikomunikasikan kepada masyarakat melalui pemberitaan yang berkualitas.
“Kami ingin membangun jembatan antara dunia akademik dan media agar informasi ekonomi yang disampaikan kepada publik lebih akurat dan berbasis riset,” jelasnya.
Pentingnya Pemahaman APBN dalam Jurnalisme Ekonomi
Dalam sesi pemaparan materi, Dr. Evi Noor Afifah menjelaskan bahwa APBN memainkan peran krusial dalam perekonomian Indonesia. Ia mengupas berbagai aspek mulai dari kerangka konseptual kebijakan fiskal, transmisi asumsi dasar ekonomi makro terhadap postur APBN, hingga evaluasi kualitas anggaran negara.
“Kegiatan ini dapat menjadi jembatan antara akademisi dan media sebagai pilar akuntabilitas publik, sehingga pemberitaan mengenai APBN dapat lebih mudah dipahami dan berdampak bagi masyarakat luas,” tutur Evi.
Ia juga menyoroti pentingnya efektivitas kebijakan APBN agar dapat memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat. Menurutnya, belanja publik seharusnya lebih berorientasi pada kualitas dan outcome dalam perencanaan pembangunan, bukan sekadar mengejar kuantitas dan output.
“Kinerja pemerintahan yang baik lahir dari kombinasi kapasitas institusional dan political will yang kuat,” terangnya.
Dengan adanya program ini, FEB UGM berharap jurnalis dapat semakin memahami isu-isu ekonomi secara mendalam dan menyajikan berita yang akurat serta bermanfaat bagi publik. (*)
Tinggalkan Balasan