Dorong Ketahanan Pangan, Kalurahan Salam Genjot Pertanian Meski Terkendala Akses Jalan

KABARSEMBADA.COM, GUNUNGKIDUL – Pemerintah Kalurahan Salam, Kapanewon Patuk, Kabupaten Gunungkidul terus memacu produktivitas sektor pertanian dan perkebunan sebagai bagian dari strategi memperkuat ketahanan pangan lokal. Meski memiliki potensi lahan yang luas dan subur, upaya ini masih terkendala terbatasnya infrastruktur jalan tani dan irigasi.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Lurah Salam, Asmuni, saat menghadiri kegiatan serap aspirasi bersama Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Soeharto (Titiek Soeharto) di Balai Kalurahan Salam.

Asmuni menyebutkan, wilayah Kalurahan Salam memiliki 86 hektare lahan pertanian, 78 hektare lahan perkebunan, dan lebih dari 130 hektare kawasan perhutanan yang potensial untuk dikembangkan.

“Kontur tanah kami subur, petani bisa panen padi dua kali dalam setahun. Komoditas lain seperti kakao, mangga, rambutan, hingga alpukat juga tumbuh subur,” terang Asmuni dalam siaran pers, Rabu (4/6/2025).

Namun demikian, belum semua lahan bisa digarap maksimal. Banyak lahan tidur yang potensial masih belum tersentuh karena keterbatasan akses jalan usaha tani.

Asmuni mengapresiasi bantuan traktor roda empat dari pemerintah pusat, yang menurutnya sangat membantu percepatan pengolahan lahan.

“Traktor ini mempercepat kerja petani kami. Tapi ke depannya, kami sangat berharap ada pembangunan jalan usaha tani dan irigasi agar perluasan lahan bisa berjalan optimal,” ungkapnya.

Selain pertanian dan perkebunan, masyarakat Salam juga mengembangkan sektor peternakan dan perikanan seperti ayam petelur, ikan lele, dan nila sebagai sumber penguatan ekonomi sekaligus cadangan pangan desa.

Dukungan dari DPR RI dan Pemkab Gunungkidul

Menanggapi aspirasi tersebut, Siti Hediati Soeharto berkomitmen akan memperjuangkan agar program bantuan pertanian, perkebunan, dan perikanan dari pusat dapat tepat sasaran hingga ke tingkat desa.

“Potensi desa seperti Salam ini adalah kekuatan ekonomi nyata. Pemerintah harus hadir, mendampingi, dan menyalurkan bantuan yang benar-benar menyentuh kebutuhan petani dan pelaku usaha desa,” ujar Titiek.

Sementara itu, Wakil Bupati Gunungkidul, Joko Parwoto, yang turut hadir dalam agenda tersebut, menegaskan bahwa pertanian masih menjadi sektor prioritas dalam pembangunan Gunungkidul.

“Pertanian menyerap tenaga kerja dan menyumbang besar terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Maka dari itu, komoditas pertanian tetap menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat kami,” tegasnya. (*)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *