kabarsembada.com – Bakal calon Bupati Sleman, Harda Kiswaya, berkunjung ke Pondok Pesantren Bidayatussalikin 2 di Padukuhan Tritis, Purwobinangun, Pakem, pada Jumat (6/9/2024).
Setelah melaksanakan salat Jumat, Harda berdialog dengan pengasuh serta santri di pesantren tersebut, yang memiliki fokus pada rehabilitasi ketergantungan narkoba dan gawai.
Dalam pertemuan itu, pimpinan pondok pesantren, KH Deny Setiawan Wayoi, secara khusus meminta kepada Harda agar meningkatkan keterampilan para santri, sehingga mereka bisa hidup mandiri setelah menyelesaikan pendidikan dan rehabilitasi.
“Kami berharap pemerintah Sleman mendatang dapat memberikan dukungan agar para santri mampu mandiri saat kembali ke masyarakat,” ujar Deny.
Kepala Program Pendidikan Pondok Pesantren Bidayatussalikin 2, Arifah, menambahkan bahwa pihaknya telah menjalin komunikasi dengan beberapa pihak, termasuk Balai Latihan Kerja (BLK) Sleman, untuk meningkatkan keterampilan para santri.
Namun, Arifah mengungkapkan bahwa pihak BLK belum bisa mengirimkan instruktur ke pondok pesantren karena keterbatasan tenaga pengajar. Sebaliknya, BLK meminta agar santri dikirim ke tempat pelatihan, sesuatu yang sulit dilakukan mengingat pondok pesantren ini juga berfungsi sebagai tempat rehabilitasi.
“Karena pesantren kami merupakan tempat rehabilitasi narkoba, sangat sulit bagi kami untuk mengirim santri ke tempat pelatihan. Kami mohon solusi jika Bapak terpilih sebagai Bupati Sleman,” ujar Arifah kepada Harda.
Menanggapi hal tersebut, Harda menyatakan bahwa masalah ini bisa diatasi dengan pengaturan waktu pelayanan dari BLK. Ia juga menyatakan siap membantu dalam hal anggaran transportasi bagi instruktur BLK jika terpilih sebagai Bupati Sleman.
“Keterbatasan tenaga pengajar di BLK bisa diatasi dengan penjadwalan yang baik. Jika kelak diberi amanah untuk memimpin Sleman, kami siap membantu, termasuk dalam hal anggaran transportasi para instruktur BLK,” jelas Harda, yang berpasangan dengan calon Wakil Bupati Danang Maharsa.
Tinggalkan Balasan