KABARSEMBADA.COM, SLEMAN – Wakil Ketua OKK DPD Partai Gerindra DIY, Raden Mas Gusthilantika Marrel Suryokusumo, terus menunjukkan dukungannya terhadap keberlangsungan ekonomi kerakyatan. Terbaru, ia menyambangi Kelompok Petani Ikan (KPI) Makmur Lestari yang berada di Padukuhan Tambak Bayan, Kalurahan Caturtunggal, Kapanewon Depok, Sleman.
Dikenal dengan sapaan Mas Marrel, tokoh muda yang juga menjabat sebagai Kepala Bebadan Pangreksa Loka Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat ini hadir bersama Ketua Komisi D DPRD Sleman, Arif Priyosusanto. Kunjungan cucu Sri Sultan tersebut menjadi ajang tatap muka sekaligus forum terbuka bagi para petani ikan untuk menyampaikan aspirasi dan tantangan yang mereka hadapi dalam budidaya ikan air tawar.
Dalam dialog yang berlangsung penuh kehangatan, Mas Marrel menyampaikan apresiasi mendalam kepada para petani atas kegigihan mereka menjaga ketahanan pangan melalui sektor perikanan. Ia menilai, keberadaan kelompok tani seperti KPI Makmur Lestari sangat vital dalam mendukung ekonomi lokal.
“Kelompok ini sudah berjalan baik, tapi perlu lebih kuat lagi secara kelembagaan. Kita dorong agar mereka punya akses pembinaan yang berkelanjutan, pembiayaan yang memadai, dan pasar yang terbuka luas,” ujar Mas Marrel dalam siaran pers, Minggu (1/6/2025).
Mas Marrel menegaskan bahwa peran pemerintah dan legislatif sangat penting dalam mempercepat pertumbuhan sektor perikanan di tengah kawasan urban seperti Sleman.
Senada dengan itu, Ketua Komisi D DPRD Sleman Arif Priyosusanto menyatakan pihaknya siap mengawal program-program yang bersentuhan langsung dengan petani ikan. Menurutnya, sinergi antara petani, dinas teknis, dan legislatif akan menjadi motor penggerak bagi pengembangan perikanan yang lebih modern dan produktif.
“Kami ingin memastikan bahwa pelatihan, bantuan alat produksi, serta distribusi hasil panen berjalan lancar. Ini bagian dari komitmen kami untuk meningkatkan kesejahteraan petani lokal,” tegas Arif.
Kunjungan ini disambut hangat oleh para petani. Sunarto, salah satu petani ikan senior di Tambak Bayan, mengaku kunjungan tersebut membawa angin segar bagi kelompoknya.
“Baru kali ini kami merasa diperhatikan langsung. Biasanya bantuan datang tanpa tahu asal-usulnya. Tapi sekarang, kami bisa menyampaikan langsung kebutuhan dan kendala,” ungkapnya.
Sunarto juga berharap ada pelatihan teknis lanjutan dan kemudahan akses pasar, agar hasil panen mereka tidak hanya melimpah tapi juga bernilai jual tinggi.
“Kami ingin berkembang, tapi butuh pendampingan. Kalau bisa dipasarkan lebih luas, kami yakin bisa mandiri tanpa bergantung,” tambahnya.
Kunjungan Mas Marrel dan DPRD Sleman ini sekaligus menjadi penegasan bahwa sektor perikanan perkotaan masih sangat potensial dikembangkan. Dengan penguatan kelembagaan kelompok tani dan dukungan lintas sektor, perikanan Sleman diyakini mampu menjadi model budidaya ikan yang berkelanjutan, ramah lingkungan, dan berbasis komunitas.
Langkah ini juga membuka peluang besar terciptanya ekonomi lokal yang lebih inklusif, sejalan dengan visi pemberdayaan masyarakat dari akar rumput. (*)
Tinggalkan Balasan