KABARSEMBADA.COM, JAKARTA – Pemerintah China mengeluarkan peringatan serius kepada seluruh warganya yang tengah berada di Jepang agar meningkatkan kewaspadaan menyusul potensi gempa dahsyat di wilayah Palung Nankai. Imbauan ini disampaikan oleh Kedutaan Besar China di Tokyo pada Senin, 12 Mei 2025, sebagaimana dilansir Global Times.
Peringatan ini datang setelah pemerintah Jepang merilis hasil analisis terbaru pada 31 Maret 2025 yang menyebutkan risiko gempa megathrust di Palung Nankai meningkat drastis. Probabilitas terjadinya gempa besar dalam 30 tahun ke depan kini mencapai 80%, naik dari prediksi sebelumnya sebesar 70%.
“Jepang adalah negara yang rawan gempa. Tahun lalu saja, gempa berkekuatan 7,1 SR mengguncang Prefektur Miyazaki, yang menjadi alarm keras bagi pemerintah Jepang,” bunyi pernyataan resmi Kedutaan China, dikutip Rabu (16/4/2025).
Potensi Bencana: 298 Ribu Jiwa Terancam
Menurut laporan tersebut, gempa yang diprediksi berpusat di Palung Nankai dapat menimbulkan dampak luas, dari Okinawa di barat hingga Fukushima di timur. Jika skenario terburuk terjadi, sebanyak 298.000 nyawa bisa melayang dan kerugian ekonomi ditaksir mencapai USD 1,8 triliun.
“Wilayah terdampak sangat luas, mencakup kawasan padat penduduk dan pusat ekonomi penting. Ini bisa menjadi salah satu bencana alam paling mematikan dalam sejarah modern,” imbuh pernyataan Kedutaan.
Sebagai tindak lanjut, Kedutaan China mengimbau warganya agar terus memantau informasi gempa dari sumber resmi. Mereka mengingatkan bagi yang akan merencanakan perjalanan, studi, maupun pembelian properti di Jepang dengan sangat hati-hati. Warga China di Jepang diminta mengetahui lokasi evakuasi terdekat. Warga China juga wajib mengikuti instruksi pemerintah Jepang bila terjadi keadaan darurat.
Imbauan ini bersifat preventif mengingat Jepang merupakan salah satu negara paling aktif secara seismik di dunia.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pemerintah Jepang mengenai imbauan China tersebut. Namun, Newsweek mencatat bahwa gempa besar memang kerap terjadi di wilayah Palung Nankai dalam interval 100 hingga 150 tahun. Gempa terakhir di area ini terjadi pada tahun 1946.
Jepang menyimpan luka mendalam akibat gempa megathrust pada 11 Maret 2011 silam. Gempa berkekuatan 9,0 SR yang melanda pesisir timur negara itu memicu tsunami dahsyat dan bencana nuklir di Fukushima. Tragedi tersebut menewaskan 19.729 orang dan 2.559 lainnya masih dinyatakan hilang.
Terbaru, menurut Badan Meteorologi Jepang, dalam 24 jam terakhir saja, tercatat enam gempa berkekuatan lebih dari 2,5 SR, dengan yang terkuat berpusat di lepas pantai Hokkaido, berkekuatan 4,8 SR.
Fakta: Jepang Berada di “Cincin Api” Pasifik
Jepang merupakan bagian dari “Ring of Fire” atau Sabuk Cincin Api Pasifik — wilayah paling aktif secara geologis di dunia. Menurut data dari Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), 81% gempa bumi terbesar di dunia terjadi di kawasan ini. (*)
Tinggalkan Balasan