Bupati Endah Resmikan Rumah Zakat untuk Warga Miskin Ekstrem Gunungkidul, Harapan Baru dari Tanah Wakaf

KABARSEMBADA.COM, GUNUNGKIDUL – Upaya nyata untuk mengatasi kemiskinan ekstrem di Gunungkidul kembali digelorakan. Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, secara simbolis meletakkan batu pertama pembangunan rumah layak huni di Kelurahan Piyaman, Kapanewon Wonosari.

Pembangunan ini merupakan bagian dari program sosial yang digagas oleh Baznas Kabupaten Gunungkidul sebagai respon atas banyaknya permintaan dari masyarakat untuk memberikan tempat tinggal yang layak bagi warga yang hidup dalam keterbatasan.

Dalam sambutannya, Bupati Endah menyampaikan apresiasi kepada para dermawan dan khususnya kepada keluarga Subarno, yang telah mewakafkan tanah seluas 300 meter persegi sebagai lokasi pembangunan.

“Ini bukti nyata bahwa zakat dari pegawai Pemkab dan para pengusaha Gunungkidul benar-benar dimanfaatkan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan,” ujar Bupati Endah dalam siaran pers, Jumat (23/5/2025).

Bupati Endah menegaskan bahwa mekanisme penentuan penerima bantuan telah mengikuti aturan ketat dari Baznas. Kategori penerima mencakup mereka yang tergolong miskin ekstrem, termasuk janda sebatang kara dan muallaf terlantar.

“Ini bentuk kehadiran negara di tengah rakyatnya. Saya berharap masyarakat juga peka terhadap lingkungan dan ikut peduli terhadap sesama,” tambah Endah.

Ketua Baznas Gunungkidul, Mustangid, menyebut bahwa hingga saat ini pihaknya tengah membangun 14 unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Targetnya, pada akhir tahun 2025, akan terbangun 100 unit rumah layak huni bagi warga miskin.

“Rumah ini bukan rumah singgah, tapi betul-betul akan dihuni secara permanen hingga warga bisa mandiri dan membangun rumah sendiri,” terang Mustangid.

Dua warga telah ditetapkan sebagai penerima manfaat dalam pembangunan tahap pertama ini, yaitu Suwarno, yang hidup dalam keterlantaran dan kemiskinan ekstrem, serta Inge, seorang muallaf tanpa tempat tinggal. Kedua sosok ini diharapkan akan mendapat kehidupan yang lebih layak setelah menempati rumah yang dibangun dari dana zakat.

Program rumah layak huni Baznas ini tak hanya soal dinding dan atap, tapi tentang membuka jalan baru menuju kehidupan yang lebih sejahtera. Bupati dan Baznas berharap rumah-rumah ini menjadi titik balik perubahan bagi penerimanya.

“Dengan tempat tinggal yang layak, kami percaya keluarga-keluarga ini akan memiliki semangat baru untuk menata masa depan,” terang Mustangid. (*)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *