SLEMAN – Bupati Sleman terpilih periode 2025-2030, Harda Kiswaya, menegaskan tekadnya untuk meningkatkan mutu pelayanan publik di lingkup Pemerintah Kabupaten Sleman.
Pernyataan ini disampaikan oleh Harda saat menerima sejumlah warga difabel di kediamannya, Padukuhan Kowanan, Sidoagung, Godean, Minggu (1/12/2024) siang.
“Setiap warga Sleman, tanpa memandang latar belakang, harus mendapatkan pelayanan yang setara,” kata Harda.
Komentar tersebut menanggapi keluhan yang sebelumnya diutarakan oleh beberapa penyandang tunanetra.
“Saya anggap ini sebagai kritik membangun yang harus segera saya tindak lanjuti. Tidak boleh ada perbedaan hak dalam pelayanan publik di Sleman,” lanjutnya.
Harda menambahkan bahwa warga Sleman tidak perlu meragukan dedikasinya.
“Percayalah, saya mampu,” ujarnya dengan penuh keyakinan.
Harda akan memimpin Sleman bersama wakilnya, Danang Maharsa.
Sebelumnya, Ketua Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Sleman, Indra Saputra, menyampaikan aspirasinya kepada Harda dalam sebuah pertemuan di Sekretariat Pertuni Sleman, Padukuhan Nogosaren, Nogotirto, Gamping, Minggu (6/10/2024).
“Kami hanya ingin dihargai dan diperlakukan layaknya manusia, Pak,” ujar Indra, mewakili komunitas tunanetra.
Indra mengapresiasi beberapa fasilitas publik di Sleman yang sudah cukup ramah difabel. Namun, ia mengungkapkan bahwa pelayanan di sejumlah instansi pemerintah masih belum memadai.
“Misalnya, saat kami masuk kantor dinas, sering kali petugas keamanan hanya membiarkan kami. Begitu masuk ke dalam, kami sering tidak dihiraukan oleh pegawai. Mohon, Pak Harda, ke depannya ini tidak terjadi lagi. Kami butuh perlakuan yang adil,” jelas Indra.
Ia berharap Harda dan Danang dapat membawa perubahan nyata dalam pelayanan publik di Sleman, terutama bagi komunitas difabel.
“Semoga Pak Harda dan Mas Danang bisa membuat pelayanan di Sleman lebih baik dan lebih manusiawi untuk kami,” pungkasnya.
Berdasarkan data dari Dinas Sosial Kabupaten Sleman, terdapat sekitar 400 penyandang tunanetra di wilayah tersebut. Sebagian besar dari mereka bekerja di sektor informal, seperti membuka jasa pijat.