Bupati Agung Setyawan Sebut Gotong Royong Warga Kunci Ketahanan Pangan di Kulon Progo

KABARSEMBADA.COM, KULON PROGO – Bupati Kulon Progo Agung Setyawan menegaskan bahwa semangat gotong royong menjadi tumpuan utama dalam mewujudkan ketahanan pangan di kabupaten berjuluk “Tanah Patriot” ini. Hal itu disampaikan saat membuka kegiatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) Tahun 2025 di Kalurahan Kulu, Kapanewon Temon, Kulon Progo.

Dalam kesempatan tersebut, Agung didampingi Wakil Bupati H. Ambar Purwoko, Forkompinda, Sekda, Asda, Staf Ahli, serta jajaran Kepala OPD. Ia menegaskan bahwa tradisi kebersamaan ini adalah warisan leluhur yang harus dipertahankan untuk menciptakan ekosistem sosial yang harmonis dan produktif.

“Gotong royong bukan hanya nilai budaya, tapi jiwa Pancasila, ketika kita duduk bersama untuk memecahkan persoalan, terutama di sektor pangan, maka harmoni dan kesejahteraan akan tercipta,” ujar Agung dalam siaran pers, Selasa (20/5/2025).

Agung menjelaskan, melalui BBGRM, pemerintah ingin menggalang kekuatan sosial masyarakat agar bahu-membahu menghadapi berbagai hambatan—dari kekeringan lahan hingga distribusi pangan.

“Semangat kebersamaan ini adalah modal sosial yang sangat berharga. Dengan bergotong royong, kita bisa memastikan ketahanan pangan yang tangguh di Kulon Progo,” lanjutnya.

Ketua Penyelenggara, Muhadi, SH., M.Hum., Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kalurahan, Pengendalian Penduduk, dan KB, menjelaskan bahwa BBGRM 2025 mengusung tema

“Dengan Semangat Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat, Kita Wujudkan Ketahanan Pangan di Kulon Progo.”

Kegiatan yang digelar setiap Mei ini tersebar di 12 Kapanewon dan terbagi dalam empat bidang:

  1. Kemasyarakatan – gotong royong pembangunan fasilitas umum
  2. Ekonomi – pendampingan usaha pangan lokal
  3. Sosial Budaya dan Agama – pelestarian tradisi dan nilai budaya
  4. Lingkungan Hidup – penghijauan dan pengelolaan lahan pertanian berkelanjutan

Dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat—dari pemuda, petani, hingga pelaku UMKM, BBGRM diharapkan tidak hanya menanamkan nilai kebersamaan, tetapi juga menghasilkan program nyata yang meningkatkan produksi dan distribusi pangan lokal.

“Gotong royong adalah cara tercepat dan terkuat untuk membangun ketahanan pangan. Mari kita wujudkan Kulon Progo yang mandiri, sejahtera, dan lestari,” tutup Agung. (*)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *