KABARSEMBADA.COM, SLEMAN – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Republik Indonesia melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Rabu (11/6/2025), dalam rangka memperkuat upaya pengendalian penduduk dan percepatan penanganan stunting.
Kegiatan berlangsung di Hotel Prima SR serta beberapa lokasi di wilayah Kapanewon Sleman. Rombongan dipimpin oleh Inspektur Utama BKKBN RI, Ucok Abdulrauf Damenta, bersama Deputi Pengendalian Penduduk, Bonivasius Prasetya Ichtiarto, dan disambut oleh Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X, Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa, serta Kepala Perwakilan BKKBN DIY Mohamad Iqbal Apriansyah.
Dalam kunjungan tersebut, BKKBN menggelar Workshop Internalisasi Grand Design Pembangunan Kependudukan (GDPK) 2025–2029, pembinaan bagi penyuluh KB, serta pemantauan langsung pelaksanaan program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) di Kalurahan Triharjo dan Caturharjo.
Komitmen Sleman Turunkan Angka Stunting
Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, menyambut baik dukungan BKKBN dan menegaskan bahwa penanganan stunting menjadi prioritas daerah. Ia menyebut program GENTING sebagai langkah strategis yang sesuai dengan kebutuhan di Sleman.
“Stunting menyentuh aspek fundamental pembangunan manusia. Kami bersyukur prevalensi stunting di Sleman turun dari 4,51 persen pada 2023 menjadi 4,41 persen pada 2024,” ujarnya.
Danang menambahkan, Pemkab Sleman mendukung penuh program GENTING dengan melibatkan pihak swasta melalui program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJSP) sebagai orang tua asuh bagi anak-anak yang rentan stunting.
Dalam workshop, Inspektur Utama BKKBN RI, Ucok Abdulrauf Damenta, menekankan pentingnya implementasi kebijakan kependudukan yang terencana dan berkelanjutan guna menyambut bonus demografi dan mengantisipasi tantangan populasi menua.
“GDPK disusun sebagai acuan bagi pemerintah daerah untuk menyusun kebijakan berbasis data dan potensi lokal. Tujuannya adalah membentuk masyarakat berkualitas menuju Indonesia Emas 2045,” jelas Ucok.
Kunjungan ini diharapkan dapat mempererat kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah, memperkuat fondasi program pembangunan keluarga, serta mempercepat penanganan stunting melalui pendekatan yang berbasis data dan kebutuhan riil masyarakat. (*)
Tinggalkan Balasan