KABARSEMBADA.COM, YOGYAKARTA – Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kembali bikin gebrakan! Lewat ajang bergengsi Penghargaan Reka Cipta Bhakti Nugraha 2025, DIY menunjukkan keseriusannya dalam membangun daerah berbasis inovasi dan perencanaan matang.
Acara yang digelar bersamaan dengan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RKPD DIY Tahun 2026 di Gedhong Pracimasana, Kompleks Kepatihan, Danurejan, Selasa (15/4/2025), menjadi momen penting yang sarat makna. Tak hanya seremoni, tapi juga strategi besar untuk mengangkat ekonomi daerah.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, menegaskan bahwa penguatan sektor unggulan seperti pariwisata, pertanian, dan industri manufaktur harus didorong dengan teknologi informasi. Menurut beliau, sektor-sektor ini adalah tulang punggung ekonomi DIY yang harus disokong dengan inovasi dan efisiensi.
“Produktivitas sektor unggulan perlu terus dikuatkan dengan dukungan teknologi informasi agar berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif,” tegas Sri Sultan.
Tema pembangunan DIY tahun 2026, “Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Melalui Penguatan Produktivitas Sektor Unggulan Serta Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi”, menjadi pijakan utama arah pembangunan ke depan.
Bantul, Kulon Progo, dan Kota Jogja Bersaing Ketat
Dalam ajang penghargaan tersebut, Pemerintah Kota Yogyakarta tampil sebagai jawara. Disusul Pemkab Bantul di peringkat kedua, dan Pemkab Kulon Progo yang meraih posisi ketiga.
Penghargaan Reka Cipta Bhakti Nugraha sendiri merupakan bentuk apresiasi kepada pemerintah kabupaten/kota di DIY yang menunjukkan kinerja terbaik dalam perencanaan dan pencapaian pembangunan. Penilaian dilakukan secara independen, dengan standar tinggi yang juga digunakan dalam ajang nasional seperti Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) oleh Bappenas.
Ketua Tim Penilai Independen menekankan bahwa penghargaan ini bukan sekadar seremoni, melainkan pendorong penyusunan dokumen perencanaan yang lebih komprehensif, terukur, implementatif, dan inovatif.
Musrenbang RKPD 2026 diharapkan menjadi ruang diskusi yang lebih strategis dan partisipatif. Tujuannya? Menyusun arah pembangunan DIY yang bukan hanya wacana, tapi benar-benar bisa menjawab tantangan zaman.
“Sinergi pusat dan daerah itu wajib! Kalau tidak selaras, pembangunan bakal pincang,” ujar salah satu peserta forum.
Dengan penghargaan ini, DIY membuktikan bahwa kolaborasi, inovasi, dan perencanaan yang matang adalah kunci sukses pembangunan. Bukan tidak mungkin, jika strategi ini terus konsisten, DIY bisa menjadi role model pembangunan daerah di Indonesia. (*)
Tinggalkan Balasan