kabarsembada.com – Tim mahasiswa dari Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY) sedang melakukan penelitian yang berjudul “Transformasi Co-Working Space: Ruang Kerja Konvensional Menjadi Ruang Inovasi Ekonomi Digital Berdasarkan Karakteristik Pemanfataannya di Kawasan Perkotaan Yogyakarta” melalui Program Kreativitas Mahasiswa – Riset Humaniora (PKM-RSH).
Penelitian ini dipimpin oleh Putri Dinantian Trisafanda, dengan anggota tim Dhea Cahya Aprilia Putri, Yusnia Baroroh, Birgita Samodra, dan Murni Dhiya Afiyah, serta dibimbing oleh dosen pendamping Iwan Aminto Ardi, ST MSc.
Pendanaan penelitian ini berasal dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi serta didukung oleh pembiayaan dari perguruan tinggi. Penelitian berlangsung selama empat bulan, dari Mei hingga Agustus 2024.
Putri menjelaskan bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pergeseran fungsi Co-Working Space. Awalnya Co-Working Space berfungsi sebagai pengganti suasana kantor, tetapi sekarang dapat dijadikan ruang inovasi ekonomi digital.
“Kegiatan survei dilakukan di berbagai Co-Working Space di kawasan perkotaan Yogyakarta,” ujar Putri pada Kamis (18/7/2024).
Metode webscraping, yang merupakan teknik pengumpulan data dalam jumlah besar secara efisien, digunakan pada Google Maps untuk menentukan lokasi survei berdasarkan konsentrasi persebaran dan tipe Co-Working Space. Dalam penelitian ini, tim membagi intensitas persebaran menjadi tiga kategori: tinggi, sedang, dan rendah. Setiap kategori kemudian dibagi lagi menjadi tiga tipe: Co-Working Space saja, Co-Working Space dengan kafe, dan kafe yang beralih fungsi menjadi Co-Working Space.
Selama survei, tim menyebarkan kuesioner dan mengunjungi beberapa Co-Working Space serta kafe untuk mengukur tingkat kenyamanan melalui parameter suhu udara, kelembaban, tingkat kebisingan, dan kecepatan internet.
Putri menambahkan bahwa hasil penelitian ini akan memberikan informasi tentang perubahan fungsi Co-Working Space dari sekadar ruang kerja menjadi ruang inovasi ekonomi digital. Selain itu, penelitian ini juga akan mengidentifikasi bagaimana menciptakan Co-Working Space yang aman, nyaman, dan sesuai dengan kebutuhan pengguna.
“Hasil penelitian ini dapat memberikan pertimbangan dan masukan dalam review dan revisi dokumen Rencana Detail Tata Ruang (RDTR), melalui Dinas Pertanahan dan Tata Ruang, khususnya dalam pertimbangan zonasi pemanfaatan ruang dan perizinan berusaha,” tutup Putri, mahasiswa ITNY.
Tinggalkan Balasan