Gema Takbir Warungboto: Ribuan Warga Penuhi Jalan, Parade Spektakuler Sambut Idul Adha di Kota Yogyakarta

KABARSEMBADA.COM, YOGYAKARTA– Suasana malam Idul Adha 1446 Hijriah di Kota Yogyakarta berubah meriah dan penuh semangat kebersamaan. Ribuan warga tumpah ruah mengikuti Karnaval Gema Takbir Warungboto, Kamis (5/6/2025) malam, yang resmi dilepas langsung oleh Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo.

Acara yang rutin digelar oleh Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Warungboto ini telah memasuki tahun ke-15 dan semakin menjadi ikon syiar Islam penuh nuansa budaya. Tak hanya lantunan takbir, para peserta juga menampilkan parade seni spektakuler yang memadukan unsur budaya lokal, musik tradisional hingga kostum tematik Islami.

“Ini bukti bahwa budaya dan agama bisa berjalan berdampingan tanpa bertentangan,” tegas Hasto saat membuka karnaval.

Karnaval Spektakuler: Dari Wali Songo hingga Semesta Bertakbir

Dengan tema “Bersatu dalam Cahaya Takbir”, sebanyak 19 kelompok dari masjid, musala, dan komunitas pengajian se-DIY berlaga dalam lomba karnaval. Setiap kelompok menampilkan kekhasan: dari maskot gapura masjid, meriam, kereta bunga, hingga kostum yang menggambarkan Wali Songo, aktivitas bumi, matahari dan bintang yang ikut bertakbir.

Masing-masing tim beranggotakan 200 hingga 250 orang, membuat total peserta mencapai sekitar 4.000 orang.

Ketua Panitia, Ferian Fembriansyah, menjelaskan bahwa penilaian lomba mencakup kualitas takbir, kostum, musik, koreografi, maskot, serta kekuatan syiar Islami. Tahun ini, aspek religius menjadi poin penting yang dinilai, menegaskan bahwa pesan spiritual harus hadir dalam kreativitas yang ditampilkan.

“Kami ingin syiar Iduladha menjadi lebih menyentuh, meriah, dan konsisten setiap tahun,” ujar Ferian.

Dalam kesempatan itu, Hasto juga menekankan pentingnya makna keikhlasan yang dibawa oleh Hari Raya Kurban. Takbir bukan hanya lantunan lisan, tapi juga simbol nilai kebersamaan dan kepedulian sosial.

Sebagai bentuk nyata, Pemkot Yogyakarta bersama masyarakat menyerahkan 15 ekor sapi kurban kepada para penggerobak sampah. Ia juga mengimbau agar seluruh peserta dan penonton menjaga kebersihan lingkungan selama acara berlangsung.

“Jangan tinggalkan sampah di jalan. Mari kita rayakan Iduladha dengan penuh kebersihan dan ketertiban,” pesan Hasto.

Hadiah Bergengsi dan Harapan Keberlanjutan

Karnaval ini bukan hanya ajang syiar, tapi juga bentuk gotong royong masyarakat. Selain Piala Wali Kota Yogyakarta, para pemenang lomba berkesempatan membawa pulang hadiah utama berupa dua ekor kambing kurban.

Karnaval Gema Takbir Warungboto telah menjadi inspirasi perayaan Iduladha yang inklusif, meriah, dan membumi. Dengan kolaborasi antara budaya dan agama, acara ini menjadi bukti nyata bahwa semangat kebersamaan tetap menyala di tengah zaman yang terus berubah. (*)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *