KABARSEMBADA.COM, YOGYAKARTA – Komitmen menuju Malioboro sebagai zona bebas asap rokok terus digencarkan. Salah satu dukungan nyata datang dari Plaza Malioboro, pusat perbelanjaan ikonik di jantung Kota Yogyakarta, yang kini resmi menyediakan Tempat Khusus Merokok (TKM) demi mendukung penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR).
Langkah ini mendapat apresiasi dari Pemerintah Kota Yogyakarta yang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) tengah melakukan evaluasi dan verifikasi ke sejumlah lokasi usaha. Monitoring dilakukan langsung ke titik-titik strategis, termasuk Plaza Malioboro, pada Selasa (3/6/2025).
Menurut General Manager Plaza Malioboro, Indra Gunawan Wicaksono, pihaknya menyambut baik regulasi KTR dengan memberikan solusi nyata berupa penyediaan TKM yang tidak mengganggu kenyamanan pengunjung.
“Kami mendukung penuh kebijakan KTR di Malioboro. Kami sediakan TKM di area balkon Plaza yang tidak terhubung langsung ke arus pengunjung. Area outdoor juga kami atur dengan pembatas, sehingga tetap menjaga kenyamanan bagi semua,” jelasnya.
Ia menambahkan, posisi Malioboro yang hijau dan teduh dinilai cocok untuk mendukung konsep kawasan bebas asap rokok sekaligus menjaga kualitas udara.
Dinas Kesehatan Gandeng Pelaku Usaha Tingkatkan Jumlah TKM
Kepala Seksi Promosi Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Yogyakarta, Arumi Wulansari, menyatakan bahwa saat ini pihaknya sedang mengidentifikasi keberadaan TKM di berbagai lokasi untuk memastikan kelengkapan fasilitas tersebut.
“Saat ini hanya ada tiga TKM di Malioboro yang letaknya cukup berjauhan. Kami tindak lanjuti keluhan dari pengunjung dan berkolaborasi dengan pelaku usaha agar jumlah TKM bertambah,” jelas Arumi.
Dinkes menargetkan verifikasi 20 lokasi TKM dalam dua hari ke depan, dan bila ditemukan kekurangan, pemilik usaha diminta segera melakukan perbaikan sesuai standar KTR sebagaimana diatur dalam Perda No. 2 Tahun 2017.
Menuju Malioboro Bebas Emisi
Dukungan serupa disampaikan oleh Kepala UPT Pengelola Kawasan Cagar Budaya Kota Yogyakarta, Ekwanto. Ia menyebut sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha menjadi kunci keberhasilan program ini.
“Kami sangat mengapresiasi inisiatif dari pelaku usaha. Harapan kami, Malioboro bisa menjadi kawasan bebas emisi, tak hanya dari kendaraan tetapi juga asap rokok,” ujarnya.
Ekwanto optimistis, kawasan wisata favorit ini akan semakin menarik minat wisatawan jika kualitas lingkungannya terus ditingkatkan. “Kenyamanan pengunjung akan meningkat, dan ini tentu berdampak langsung pada ekonomi warga,” tambahnya. (*)
Tinggalkan Balasan