Ratusan Pemuda Lintas Etnis Semarakkan Parade Budaya di Kota Yogyakarta, Tampilkan Wajah Toleransi Indonesia

KABARSEMBADA.COM, YOGYAKARTA – Lebih dari 100 pemuda dari berbagai suku dan budaya menampilkan kebinekaan Indonesia dalam Parade Seni dan Budaya Nusantara yang digelar di kawasan Monumen SO 1 Maret, Minggu (1/6/2025) malam. Kegiatan ini digelar dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila, sekaligus meneguhkan semangat toleransi di tengah keberagaman.

Acara berlangsung meriah dengan beragam pertunjukan seni tradisional dari berbagai daerah di Indonesia. Mulai dari tarian, musik etnik, hingga kostum adat, seluruh peserta menyuguhkan kemegahan budaya dalam satu panggung yang merepresentasikan persatuan bangsa.

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, yang hadir dan membuka langsung parade ini, menegaskan bahwa Yogyakarta sebagai Kota Pelajar sekaligus kota multietnis harus terus menjadi contoh nyata kebersamaan dalam perbedaan.

“Parade ini adalah wujud nyata dari semangat persatuan dalam kebhinekaan. Kita tampilkan seni dari berbagai etnis untuk menunjukkan bahwa Yogyakarta adalah rumah yang nyaman bagi semua golongan,” ujar Hasto.

Hasto menambahkan, peran Yogyakarta sebagai barometer nasional menjadikan pentingnya menjaga kerukunan dan keharmonisan sosial.

“Sekecil apa pun gesekan yang terjadi di Yogyakarta bisa berdampak secara nasional. Maka dari itu, toleransi dan kebersamaan harus terus dirawat. Mari jadikan Yogyakarta sebagai center of excellence dan center of referral dalam keberagaman,” tegasnya.

Salah satu penampilan yang mencuri perhatian adalah Tari Wassele’ Tana dari kontingen Sulawesi Selatan. Tarian ini dibawakan oleh 10 penari perempuan dengan iringan musik tradisional dari lima pemusik, menggambarkan sosok perempuan tangguh dalam budaya Bugis-Makassar.

“Kami persiapkan penampilan ini selama sebulan. Bangga sekali bisa tampil di Yogyakarta, kota tempat saya menimba ilmu. Semoga Yogyakarta terus menjadi tempat yang ramah dan inklusif bagi keberagaman,” ujar Suci Elvira, perwakilan kontingen Sulsel.

Parade ini menjadi bukti nyata bahwa seni dan budaya adalah bahasa universal yang mampu menyatukan perbedaan. Melalui perayaan ini, masyarakat diajak untuk kembali merenungkan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara yang menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan.

Acara berlangsung lancar hingga malam hari dan mendapatkan apresiasi tinggi dari warga serta wisatawan yang memadati area Monumen SO 1 Maret. Parade Budaya Nusantara ini diharapkan menjadi agenda tahunan untuk terus mempererat tali kebangsaan lintas etnis di Indonesia. (*)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *