KABARSEMBADA.COM, GUNUNGKIDUL – Untuk memperkuat sektor pariwisata yang aman dan berkelanjutan, Jasa Raharja Wilayah Yogyakarta bersama Jasa Raharja Putra Cabang Yogyakarta menggandeng Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul dalam menggelar Pelatihan Pengembangan Kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) Pariwisata, yang diadakan di kawasan wisata unggulan Kabupaten Gunungkidul.
Kegiatan ini diikuti oleh puluhan pelaku wisata dan masyarakat lokal. Mereka dibekali pengetahuan mengenai keselamatan lalu lintas dan peran penting masyarakat dalam mendukung pengembangan pariwisata yang berbasis keamanan dan tanggung jawab sosial.

Kepala Bagian Operasional Jasa Raharja Cabang DIY, Hary Herawan, menegaskan bahwa peran Jasa Raharja tidak sebatas pada penyaluran santunan bagi korban kecelakaan, tetapi juga edukasi preventif kepada masyarakat.
“Kami ingin masyarakat paham bahwa pembayaran pajak kendaraan dan SWDKLLJ bukan sekadar kewajiban, tapi bentuk nyata dari kepedulian terhadap keselamatan sesama pengguna jalan,” ujar Hary di hadapan peserta pelatihan dalam siaran pers, Senin (19/5/2025).
Hary juga mengajak para pelaku wisata untuk menjadi pionir dalam menyebarkan kesadaran keselamatan berkendara, mengingat Gunungkidul merupakan salah satu destinasi wisata favorit di DIY yang ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah.
Salah satu peserta pelatihan, Siti Komariah, pengelola homestay mengaku sangat terbantu dengan materi yang diberikan.
“Kami jadi tahu betapa pentingnya aspek keselamatan, bukan hanya untuk wisatawan, tapi juga untuk warga lokal yang setiap hari beraktivitas di jalan. Edukasi seperti ini sangat kami butuhkan,” ucap Siti.
Senada, Joko Santoso, pengemudi wisata lokal di Tepus, menyampaikan bahwa ia baru mengetahui manfaat langsung dari pembayaran SWDKLLJ.
“Ternyata selama ini kalau kita taat bayar SWDKLLJ, kita ikut andil menyelamatkan nyawa. Jadi mulai sekarang saya lebih sadar dan akan ingatkan teman-teman juga,” kata Joko.
Dengan sinergi lintas sektor ini, diharapkan pelaku wisata dan masyarakat Gunungkidul dapat menjadi agen perubahan dalam menciptakan lingkungan wisata yang aman, ramah, dan bertanggung jawab.
Kegiatan ini pun menjadi salah satu langkah konkret dalam mengembangkan pariwisata lokal yang tidak hanya menarik, tapi juga mengutamakan keselamatan dan keberlanjutan. (*)
Tinggalkan Balasan