KABARSEMBADA.COM, YOGYAKARTA – Dalam upaya meningkatkan efisiensi pelayanan kepada korban kecelakaan lalu lintas, PT Jasa Raharja Kantor Pelayanan Bantul menggelar sosialisasi teknis penjaminan santunan dan implementasi aplikasi JR-Care di RS Sedayu General Hospital, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada Kamis (15/5/2025).
Acara yang digelar di aula rumah sakit ini menjadi langkah strategis memperkuat sinergi antara Jasa Raharja dan fasilitas layanan kesehatan, khususnya di rumah sakit yang baru mulai beroperasi namun sudah kerap menangani pasien korban kecelakaan.
Kepala Kantor Pelayanan Jasa Raharja Bantul, Imam Cahyono, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Jasa Raharja dalam menghadirkan pelayanan santunan yang cepat, tepat, dan transparan.
“Banyaknya kasus kecelakaan lalu lintas yang ditangani di RS Sedayu menjadi alasan pentingnya kolaborasi ini. Melalui aplikasi JR-Care, proses penjaminan menjadi lebih sederhana dan efisien, sesuai amanat UU No. 33 dan 34 Tahun 1964,” ujar Imam dalam siaran pers kepada kabarsembada.com, Sabtu (17/5/2025).
Aplikasi JR-Care sendiri merupakan platform digital yang dirancang untuk mempercepat proses administrasi penjaminan biaya pengobatan korban kecelakaan, mulai dari verifikasi data hingga klaim santunan.
Direktur RS Sedayu General Hospital, dr. Budi Yanto, MARS, menyambut positif kegiatan ini. Menurutnya, sebagai rumah sakit baru yang sering menerima pasien kecelakaan, kejelasan prosedur sangat diperlukan agar pelayanan tidak terhambat.
“JR-Care adalah solusi nyata. Proses klaim jadi lebih cepat dan akurat. Ini sangat mendukung kami dalam memberikan pelayanan maksimal kepada pasien,” ungkap dr. Budi.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh jajaran pimpinan rumah sakit termasuk Manager Marketing Ivon Puspita, serta perwakilan dari berbagai unit seperti IGD, Pendaftaran, Farmasi, Kasir, dan Keuangan. Dari pihak Jasa Raharja, hadir pula Kasubag Pelayanan Septian Gunawan dan Kasubag Administrasi Frenki Sahat.
Salah satu peserta sosialiasi, Lestari Wulandari, mengaku mendapatkan banyak wawasan baru dari sosialisasi ini.
“Saya jadi lebih paham alur pengajuan santunan Jasa Raharja. Sebelumnya kami agak bingung soal teknisnya, tapi sekarang sudah jelas dan siap kami terapkan,” ujar Lestari.
Senada, petugas IGD, dr. Eko Hadi, menambahkan bahwa kehadiran aplikasi digital seperti JR-Care sangat membantu proses pelayanan medis.
“Kami bisa fokus ke penanganan pasien, karena administrasi jadi lebih cepat berkat sistem digital ini,” kata Eko.
Dengan langkah nyata seperti ini, Jasa Raharja tidak hanya memperkuat sinergi dengan layanan kesehatan, tapi juga mempercepat transformasi digital pelayanan publik, khususnya di sektor kesehatan dan keselamatan jalan. (*)
Tinggalkan Balasan