Jelang Idul Adha 2025, Bantul Siapkan 100 Sapi Bali Premium, Ini Lokasinya

KABARSEMBADA.COM, BANTUL – Menjelang Hari Raya Idul Adha 2025, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta bersama Pemerintah Kabupaten Bantul memastikan bahwa pasokan hewan kurban, khususnya sapi dan kambing, dalam kondisi aman dan terkendali. Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DIY melakukan inspeksi langsung ke sejumlah sentra peternakan, salah satunya Lintang Songo Farm, unit usaha peternakan di bawah Pondok Pesantren Lintang Songo.

Kunjungan ini menjadi bagian dari langkah antisipatif untuk mencegah lonjakan harga akibat tingginya permintaan hewan kurban menjelang Idul Adha.

“Menjelang Idul Adha, permintaan hewan kurban meningkat drastis. Tugas kami di TPID adalah memastikan harga tetap stabil, pasokan aman, dan inflasi terkendali,” kata Tri Saktiyana, Asisten Sekda DIY Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Jumat (16/5/2025).

Sementara itu, Fenty Yusdayati, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Bantul, menegaskan bahwa pasokan hewan ternak di wilayahnya dipastikan mencukupi. Pemerintah Kabupaten tidak hanya mengandalkan produksi lokal, tetapi juga menjalin kerja sama dengan daerah penghasil ternak lainnya.

“Kami mendatangkan tambahan sapi dan kambing dari luar daerah untuk menjaga ketersediaan. Sejauh ini, pasokan mencukupi dan tidak akan berdampak besar terhadap inflasi,” jelas Fenty.

Lintang Songo Farm menjadi salah satu sentra peternakan yang menjadi sorotan. Menurut pengelola peternakan, Rani, pihaknya telah mempersiapkan 100 ekor sapi jenis Bali yang dikenal sebagai sapi pedaging berkualitas tinggi.

“Kami buka sistem pre-order bahkan sebelum sapi datang, dan kini 90 ekor sudah laku terjual. Sapi Bali ini banyak diminati karena dagingnya lebih tebal, kulit tipis, dan tulangnya kecil. Kami menyebutnya ‘wagyu-nya Indonesia’,” ujar Rani.

Harga jual sapi di Lintang Songo Farm berada di kisaran Rp22–23 juta per ekor dengan rata-rata berat mencapai 300 kilogram. Meski didatangkan dari luar daerah, kualitas setiap hewan dipastikan melalui proses pengecekan yang ketat.

“Kami lebih mengutamakan kualitas daripada kuantitas. Ini bagian dari komitmen menjaga kepercayaan konsumen,” imbuhnya.

Meskipun daya beli masyarakat cenderung melemah dibanding tahun sebelumnya, pemerintah tetap optimistis pelaksanaan Idul Adha 2025 akan berjalan lancar. Tri Saktiyana menyebutkan bahwa kondisi perekonomian memang masih dalam tahap pemulihan, baik secara nasional maupun global.

“Situasi ekonomi masih dinamis, tapi pemerintah akan terus hadir memantau, menjamin pelaksanaan kurban berjalan baik dan tidak memberatkan masyarakat,” tegasnya. (*)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *