Panen Padi Sekaligus Belut, Danrem 072/Pamungkas Dukung Pertanian Urban di Tengah Kota Yogyakarta

KABARSEMBADA.COM, YOGYAKARTA – Inovasi pertanian tak lagi terbatas di pedesaan. Kini, lahan sempit di tengah kota bisa jadi ladang pangan produktif. Hal ini terbukti dalam program Gerakan Budidaya Mina Padi Belut Sistem Perkotaan yang resmi dicanangkan di Kebun Pokdakan Code Makmur, Gondolayu Lor, Kemantren Jetis, Kota Yogyakarta, Rabu (14/5/2025).

Pencanangan program ini mendapat dukungan langsung dari Danrem 072/Pamungkas Brigjen TNI Bambang Sujarwo, yang hadir di lokasi untuk menyaksikan langsung implementasi sistem pertanian urban terpadu tersebut.

“Kami sangat mendukung gerakan ini. Di tengah keterbatasan ruang di wilayah urban, model seperti ini mampu menjawab tantangan ketahanan pangan sekaligus membuka peluang peningkatan ekonomi warga,” ujar Brigjen Bambang.

Konsep mina padi belut yang diusung kelompok tani Code Makmur menggabungkan budidaya padi dan belut dalam satu lahan. Dengan teknik ini, petani bisa memanen padi dan belut secara bersamaan—efisien, hemat lahan, dan ramah lingkungan.

Program ini tidak hanya menjadi solusi atas keterbatasan ruang di kota, tapi juga membawa nilai tambah ekonomi. Belut yang dibudidayakan di sela tanaman padi memberi potensi tambahan penghasilan bagi warga, terutama di daerah padat seperti Kota Yogyakarta.

Acara pencanangan ini diselenggarakan oleh Kemantren Jetis dengan penanggung jawab Plt. Mantri Pamong Praja Jetis, Syarif, dan dihadiri oleh sekitar 40 peserta dari unsur pemerintahan dan masyarakat.

Brigjen Bambang berharap gerakan seperti ini dapat direplikasi di wilayah lain.

“Semoga ini menjadi inspirasi bagi kampung-kampung di kota lain. Jangan remehkan lahan sempit, dengan inovasi, lahan kecil bisa jadi sumber pangan besar,” tegasnya.

Budidaya mina padi belut ini merupakan bentuk adaptasi teknologi dengan kearifan lokal. Tak hanya menjawab persoalan pangan, tetapi juga membangun kesadaran masyarakat terhadap pentingnya memanfaatkan sumber daya secara berkelanjutan.

Kelompok tani Code Makmur, sebagai inisiator gerakan, telah aktif selama dua tahun terakhir dalam mengembangkan model ini di tengah kota. (*)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *