KABARSEMBADA.COM, YOGYAKARTA – Pemerintah Kota Yogyakarta terus memperkuat sinergi dengan organisasi masyarakat (ormas) demi menjaga stabilitas dan membangun komunikasi sosial yang sehat. Sebanyak 31 ormas menerima Surat Keterangan Terdaftar Organisasi (SKTO) dalam acara Pembinaan Organisasi Masyarakat yang digelar di Hotel Jambuluwuk, Rabu (14/5/2025).
Penyerahan SKTO dilakukan secara simbolis oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Yogyakarta, Yunianto Dwisutono, kepada perwakilan ormas yang telah memenuhi proses verifikasi dan administrasi.
“SKTO bukan hanya soal legalitas, tapi juga bentuk penguatan agar ormas benar-benar hadir di tengah masyarakat sebagai mitra pemerintah yang aktif dan bertanggung jawab,” ujar Yunianto dalam sambutannya.
Yunianto menegaskan pentingnya menjaga nama baik Kota Yogyakarta sebagai kota yang kondusif, partisipatif, dan menjadi panutan nasional dalam tata kelola masyarakat sipil.
“Kalau ada berita positif tentang Yogyakarta, mungkin tidak terlalu ramai. Tapi kalau ada isu negatif, itu bisa menyebar ke seluruh negeri. Maka dari itu, menjaga citra kota ini adalah tanggung jawab kita bersama, termasuk ormas,” tegas Yunianto.
Kepala Badan Kesbangpol Kota Yogyakarta, Nindyo Dewanto, menyebut kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari arahan langsung Wali Kota Yogyakarta. Pemerintah ingin memastikan seluruh ormas, baik yang berbadan hukum maupun belum, dapat terdata dengan baik dan memiliki jalur komunikasi resmi dengan pemerintah.
“Sejak pendataan intensif dimulai Maret lalu, sudah ada 31 dari 44 ormas aktif yang lolos verifikasi. Ini pencapaian luar biasa dan kami sangat mengapresiasi kerja sama yang terjalin,” kata Nindyo.
Nindyo menekankan bahwa ormas bukanlah ancaman, melainkan kekuatan strategis dalam mendukung pembangunan daerah, apalagi Yogyakarta tercatat memiliki Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tertinggi di Indonesia.
Ketua PC Fatayat NU Kota Yogyakarta, Umu Aiman Siswi H, turut menyampaikan apresiasi terhadap program ini. Ia mengakui organisasinya sudah lama aktif, namun baru kali ini berhasil memenuhi seluruh persyaratan administratif untuk mendapatkan SKTO.
“Program ini sangat membantu kami. Tidak hanya memperkuat legalitas, tapi juga membuka ruang kolaborasi dengan ormas lain. Kami jadi lebih percaya diri dan bisa menjalankan program yang lebih menyentuh masyarakat,” jelas Siswi.
Fatayat NU bahkan telah menyiapkan program berbagi olahan daging untuk lansia pada Idul Adha mendatang, sebagai bentuk pengabdian sosial sesuai arahan Wali Kota.
“Kami tidak ingin hanya eksis sebagai organisasi, tapi benar-benar membawa manfaat nyata untuk masyarakat,” terang Siswi. (*)
Tinggalkan Balasan