KABARSEMBAD.COM, YOGYAKARTA – Pusat Kota Yogyakarta memanas bukan karena cuaca, tapi karena semangat ribuan pelari yang memadati jalanan dalam Bethesda Heritage Fun Run 2025, Minggu pagi (11/5/2025). Event ini digelar dalam rangka merayakan 126 tahun berdirinya Rumah Sakit Bethesda — salah satu institusi kesehatan tertua di Indonesia.
Menggabungkan olahraga dan wisata sejarah, event ini jadi magnet baru bagi warga dan wisatawan. Total 2.126 peserta ikut ambil bagian dalam tiga kategori lari: 2.5K, 5K, dan 10K, dengan rute melintasi Gedung Petronella hingga kawasan Keraton Yogyakarta.
Acara dibuka langsung oleh Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, bersama Wakil Wali Kota Wawan Harmawan. Dalam sambutannya, Hasto menyebut kegiatan ini sebagai simbol sinergi antara kesehatan, budaya, dan pariwisata.
“Bethesda bukan hanya rumah sakit, tapi sudah menjadi bagian dari sejarah kota. Kegiatan ini bukti bahwa Yogyakarta punya banyak cara untuk mengajak warganya hidup sehat sekaligus mengenal kotanya sendiri,” ujar Hasto.
Wali Kota juga menyoroti dampak positif kegiatan ini terhadap perekonomian dan pariwisata, terutama dengan tingginya jumlah peserta dari luar daerah.
Salah satu peserta, Rani Prameswari, 27 tahun, asal Jakarta, mengaku terkesan dengan konsep fun run yang dikemas dengan nuansa heritage.
“Biasanya lari cuma soal target waktu. Tapi di sini, saya bisa sekalian belajar sejarah Jogja. Lewat rute yang dilewati, serasa lagi lari di museum hidup,” ujar Rani sambil tersenyum.
Peserta lain, Bagus Raharjo, 35 tahun, dari Sleman, menyebut acara ini sebagai momentum kebersamaan keluarga.
“Saya ikut bareng istri dan anak saya yang ikut di kategori 2.5K. Ini jadi ajang bonding keluarga yang sehat dan edukatif,” kata Bagus.
Selain mempromosikan gaya hidup sehat, RS Bethesda juga menunjukkan komitmen terhadap lingkungan. Dalam kesempatan ini, pihak rumah sakit menyalurkan bantuan kepada para penggerobak sampah sebagai bentuk kepedulian terhadap masalah persampahan di kota.
Direktur RS Bethesda, dr. Edy Wibowo, Sp.M., MPH, menyampaikan rasa terima kasih atas antusiasme warga.
“Kami ingin terus hadir tidak hanya sebagai penyedia layanan kesehatan, tapi juga sebagai sahabat masyarakat dalam isu-isu sosial dan budaya,” ujarnya.
Event yang dimulai dari kompleks Gedung Petronella itu diharapkan menjadi awal tradisi baru yang sehat, edukatif, dan sarat makna sejarah bagi warga Yogyakarta dan wisatawan. (*)
Tinggalkan Balasan