KABARSEMBADA.COM, BANTUL – Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto resmi memulai langkah konkret memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan. Program Sekolah Rakyat, yang menyasar anak-anak dari keluarga miskin, akan mulai digelar pada Juli 2025. Hal ini ditegaskan langsung oleh Wakil Menteri Sosial RI, Agus Jabo Priyono, saat melakukan kunjungan kerja ke calon lokasi sekolah di Padukuhan Sanggrahan dan Cobongan, Kalurahan Ngestiharjo, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul, Sabtu (10/5/2025).
“Presiden ingin program ini segera dijalankan agar anak-anak yang kurang mampu bisa mengenyam pendidikan setinggi-tingginya. Harapannya, transmisi kemiskinan bisa terputus,” ujar Agus di hadapan warga.
Program ini akan mencakup jenjang pendidikan dari SD, SMP, hingga SMA, dan dipastikan mulai aktif pertengahan tahun ini. Sebanyak 50 titik lokasi telah siap memulai pembangunan, dengan target 100 Sekolah Rakyat rampung sebelum akhir 2025. Setiap titik akan menampung beberapa kelompok belajar (kombel) dengan kapasitas 25 siswa per kelompok.
“Target kita lebih dari 10 ribu siswa bisa belajar di Sekolah Rakyat. Di satu titik bisa ada 4 sampai 10 kelompok belajar,” jelas Agus.
Sekolah Rakyat tidak hanya memberikan pelajaran akademik, tetapi juga pendidikan karakter kebangsaan, keagamaan, serta pelatihan keterampilan (vokasi) bagi lulusan yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi.
“Jangan sampai kalau orang tuanya miskin, anaknya juga ikut miskin. Di Sekolah Rakyat, negara hadir memberikan ilmu, membangun karakter, dan membekali keterampilan,” tegas Agus.
Program ini juga menjadi bentuk kehadiran nyata pemerintah dalam memberikan akses pendidikan yang adil dan merata, terutama bagi mereka yang selama ini terpinggirkan oleh sistem pendidikan formal karena alasan ekonomi.
Pemerintah pusat membentuk Satuan Tugas lintas kementerian untuk mempercepat pelaksanaan program. Kementerian Pendidikan akan menangani kurikulum dan guru, sementara Kementerian PUPR akan fokus pada sarana prasarana. Kementerian Sosial akan memastikan siswa penerima program tepat sasaran, bekerja sama dengan pendamping PKH dan dinas sosial daerah.
“Kami minta pemda sediakan lahan dan bangunan yang bisa kita revitalisasi jadi ruang kelas, asrama, laboratorium, dan dapur. Di banyak daerah itu ada, tinggal kita optimalkan,” imbuhnya.
Satu Sekolah Rakyat di Setiap Kabupaten/Kota
Ke depan, Presiden Prabowo menargetkan setiap kabupaten/kota di Indonesia memiliki minimal satu Sekolah Rakyat. Ini merupakan bentuk komitmen jangka panjang dalam menciptakan generasi masa depan yang lebih kuat secara ekonomi, sosial, dan intelektual. (*)
Tinggalkan Balasan