Jogja Cling, Gerakan Bersih Sungai yang Jadi Bukti Nyata Sinergi TNI, Satpol PP dan Warga Kota Yogyakarta

KABARSEMBADA.COM, YOGYAKARTA – Upaya menciptakan lingkungan bersih dan sehat di Kota Yogyakarta terus digalakkan. Salah satu langkah nyatanya adalah aksi bersih-bersih bantaran Sungai Winongo yang digelar di RW 3 Kampung Jlagran, Kelurahan Pringgokusuman, Kemantren Gedongtengen pada Kamis (8/5/2025). Aksi ini merupakan bagian dari program “Jogja Cling”, yang menjadi kolaborasi lintas sektor antara Satpol PP Kota Yogyakarta dan Kodim 0734/Kota Yogyakarta.

Kegiatan tersebut tak hanya sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan, namun juga sebagai dukungan terhadap program 100 hari kerja Wali Kota Yogyakarta yang memprioritaskan penanganan sampah dan kebersihan kota.

Komandan Kodim 0734/Kota Yogyakarta, Kolonel Inf Arif Setiyono, menegaskan bahwa Jogja Cling adalah wujud kontribusi TNI dalam menyasar area-area kecil yang sering luput dari penanganan utama.

“Kami membantu di sektor kecil, seperti membersihkan serpihan plastik, kaca, dan sampah non-organik. Langkah kecil ini kami harap bisa memberi dampak besar untuk mendukung Jogja yang bersih,” jelasnya.

Aksi ini juga akan dilaksanakan rutin setiap minggu, dengan lokasi berbeda yang ditentukan melalui koordinasi antara Kodim, Danramil, pamong wilayah, dan tokoh masyarakat setempat.

Selain personel dari TNI dan Satpol PP, kegiatan ini juga melibatkan berbagai unsur masyarakat, seperti Satlinmas, Kampung Tangguh Bencana (KTB) Pringgokusuman, aparat kepolisian, komunitas lingkungan, hingga warga setempat. Total ada 98 personel gabungan Satpol PP dan Satlinmas serta 10 personel Linmas Gedongtengen yang diterjunkan.

Kepala Satpol PP Kota Yogyakarta, Octo Noor Arafat, menyampaikan bahwa gerakan Jogja Cling merupakan bagian dari Bhakti Praja, dalam rangka memperingati HUT ke-75 Satpol PP dan HUT ke-63 Satlinmas.

“Tema besar tahun ini adalah mendukung ketertiban umum dan perlindungan masyarakat sebagai bagian dari Asta Cita. Jogja Cling selaras dengan semangat itu, sekaligus bentuk dukungan untuk mewujudkan Jogja yang bersih dalam 100 hari kerja Wali Kota,” ungkap Octo.

Ketua RW 3 Kampung Jlagran, Din Rizal, mengungkapkan bahwa program Jogja Cling mulai mengubah kebiasaan warga. Kini, warga tidak lagi membuang sampah ke sungai dan telah menggunakan layanan transporter resmi menuju depo sampah.

Ia juga menyoroti keberhasilan program M3K (Memelihara, Menata, Menjaga, dan Memanfaatkan Kawasan Sungai) yang mendorong perubahan pola pembangunan rumah agar tidak membelakangi aliran sungai.

“Kami bersyukur. Sungai Winongo kini terlihat jauh lebih bersih, dari hulu di Sleman hingga ke pusat kota. Ini bukti bahwa ketika warga dan pemerintah bersatu, perubahan itu nyata,” ujarnya. (*)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *